SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Penjabat Bupati Sumedang, Yudia Ramli meminta masyarakat untuk tetap siaga dan mengedepankan gotong royong dalam menghadapi musim penghujan dan potensi bencana.
Yudia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sebagai bentuk antisipasi guna meminimalisir dampak bencana.
“Kita jadikan bencana sebagai sahabat. Maksudnya, jangan lari dari bencana, tapi hadapi bersama-sama. Di Sumedang, ada empat bencana yang menjadi perhatian serius," ucap Yudia saat meninjau lokasi longsor di Desa Nagarawangi, Rancakalong, Rabu (4/12/2024).
"Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat," tambahnya.
Yudia mengatakan, bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor menjadi perhatian utama saat curah hujan tinggi.
Menurutnya, dukungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berupa bantuan dana dan alat menunjukkan bahwa penanganan bencana tersebut tidak hanya menjadi prioritas di tingkat daerah, tetapi juga tingkat nasional.
"Kami telah menerima dukungan khusus dari BNPB untuk menangani bencana hidrometeorologi. Namun, kami membutuhkan kerja sama masyarakat untuk terus waspada dan tanggap," katanya.
Yudia juga meminta masyarakat untuk menggalakan kembali program Satali (Saling Tanglingakeun) sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Sumedang.
Pihaknya pun memberikan apresiasi kepada masyarakat desa yang selalu sigap melakukan kerja bakti dan tanggap dalam menghadapi bencana.
“Terima kasih kepada masyarakat yang bergerak cepat, perangkat desa, hingga Kalak BPBD yang terus memantau. Ini adalah wujud nyata kolaborasi masyarakat, perangkat kecamatan, dan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Yudia juga mengingatkan pentingnya kesiapan mental dan fisik dalam menghadapi potensi bencana.
"Perlu saling bahu-membahu dalam menyelesaikan permasalahan bencana, baik di tingkat desa maupun kabupaten," ujarnya.
Menurutnya, kolaborasi pemerintah daerah, DPRD, dan instansi terkait terus digalakan untuk memperkuat mitigasi bencana. Program mitigasi ini termasuk sosialisasi, penguatan infrastruktur, dan penanganan darurat jika bencana terjadi.
“Jangan menyelesaikan masalah sendiri-sendiri. Kita harus sama-sama bergerak agar lebih efektif dan efisien dalam penanganannya. Dengan gotong royong dan sinergi antar elemen, Sumedang diharapkan dapat menjadi contoh kesiapsiagaan dalam menghadapi musim penghujan dan tantangan bencana yang menyertainya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah