Dari tinjauan lapangan yang dilakukan pada Selasa (10/12/2024), Herman menyebut bahwa meskipun IPAL Sarimukti masih berfungsi, operasionalnya belum optimal.
Hal ini disebabkan oleh beberapa permasalahan, seperti kerusakan pada kolam stabilisasi akibat longsor dan mampetnya kolam anaerob.
"Ada dua masalah utama. Pertama, kolam stabilisasi mengalami longsor dan perlu diperbaiki. Kedua, kolam anaerob mampet sehingga harus segera dikuras. Solusinya adalah rehabilitasi dan pengurasan," jelas Herman.
Dalam jangka pendek, pemerintah menargetkan pengurasan kolam anaerob paling lambat dilakukan pada Senin (16/12/2024).
Proses ini akan dilengkapi dengan alat tambahan yang sesuai dengan analisis para ahli untuk memastikan efektivitas operasional.
Editor : Zhafran Pramoedya