get app
inews
Aa Text
Read Next : SOKSI Jabar Gelar Konsolidasi, Target Menangkan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 80 Persen

SOKSI Jabar Gelar P2KB, Ahmadi Noor Supit: Doktrin Anti Komunis & Kekaryaan Tak Boleh Terlepas

Rabu, 18 Desember 2024 | 12:41 WIB
header img
Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) Tingkat Madya Batch Kedua 2024 yang diselenggarakan SOKSI Jabar di STIE Pasundan, Rabu (18/12/2024).

BANDUNG, iNewsBandungraRaya.id -SOKSI lahir pada 1960 untuk membenahi arah politik negara, yang cenderung semakin jauh dari cita-cita para pemimpin bangsa. Terlebih, pemerintah Orde Lama terlalu disibukkan oleh berbagai agenda politik yang tak ada habis-habisnya, sehingga mengabaikan kesejahteraan rakyatnya.

"Saat itu, identitas bangsa mulai goyang, karena ada organisasi politik yang namanya PKI, mulai berjaya dan memengaruhi kehidupan politik bangsa. Doktrinnya jauh menyimpang dari UUD 1945," kata Ketua Umum Depinas SOKSI Dr. Ir. H. Ahmadi Noor Supit, M.M. saat  memberikan arahan pada Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) Tingkat Madya Batch Kedua 2024, di STIE Pasundan, Rabu (18/12/2024).

Dijelaskan, TNI melihat kondisi ini berbahaya untuk bangsa, maka dibentuklah organisasi di semua lini. "Didirikanlah SOKSI yang orientasinya lebih kepada politik. Lahirlah organisasi yang gerak di bidang ekonomi, yaitu Kosgoro. Lahirlah MKGR yg orientasinya pada masalah keagamaan. Tapi yg ada di depan berhadapan dengan PKI adalah SOKSI," tandasnya.

Noor Supit mengatakan, SOKSI lahir dengan doktrin karya kekaryaan yang kental. Karena negara hanya bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya apabila dia mampu berkarya. Artinya, SOKSI terlahir sebagai bagian integral bangsa yang bertekad kuat menjalankan amanah konstitusi untuk sejahterakan rakyatnya.

SOKSI bersama Trikarya (Kosgoro dan MKGR) yang membentuk Sekber Golkar --kemudian menjadi Partai Golkar-- tak boleh lepas dari doktrin itu. "Hal paling penting yang diberikan SOKSI kepada Golkar adalah, kesatu, harus tetap menantang ideologi ekstrim kiri dan kanan yg tak sesuai UUD '45. Dan kedua, doktrin kekaryaan. Identitas dua hal ini harus terus diingatkan di internal Partai Golkar," tegas mantan anggota DPR RI dan BPK RI ini.

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut