"Kalau Indonesia bisa membangun SDM produktif, memiliki keterampilan yang dibutuhkan, dan berdaya saing, maka fase sekarang lah sangat menentukan apakah Indonesia menjadi negara maju di 2045 atau negara yang terjebak dalam kelas menengah, tidak naik menjadi negara berpenghasilan tinggi," ujarnya.
Peran dan kontribusi Mathla'ul Anwar, tutur dia, diharapkan terus mendorong upaya peningkatan SDM. Konsistensi Mathla'ul Anwar untuk terus bergerak di dunia pendidikan dan dakwah, sesuatu yang positif bagi upaya Indonesia terus memantapkan nilai-nilai kebangsaan.
"Saya berharap Lemhanas RI dan Mathla'ul Anwar terus bersinergi. Lemhanas RI memiliki tiga fungsi. Setiap tahun Lemhanas mencetak calon-calon jenderal TNI-Polri. Pejabat dan tokoh masyarakat sipil termasuk dari Mathla'ul Anwar juga bisa mengikuti pendidikan di Lemhanas," tutur Kang Ace.
Fungsi kedua, kata Gubernur Lemhanas RI, Lemhanas menjadi think tank presiden. Lemhanas memberikan masukan bagi presiden terkait arah kebijakan yang akan diambil pemerintah. Karena itu, di Mathla'ul Anwar banyak memiliki intelektual yang nanti akan dimintai masukan konstruktif bagi kebijakan pemerintah.
"Ketiga, tugas Lemhanas RI adalah memantapkan nilai-nilai kebangsaan. Terus terang saja, pascareformasi, pendidikan karakter, Pancasila, dan konstitusi, tidak seperti era Orde Baru, seperti P4. Terlepas dari kekurangannya, tetapi ada standard dalam proses pendidikan kebangsaan. Kalau sekarang, tidak ada," ucap Gubernur Lemhanas RI.
Editor : Ude D Gunadi