BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Perayaan Natal selalu identik dengan warna merah dan hijau. Namun, tahukah kamu sejarah dibalik warna merah dan hijau yang kerap kali menghiasi perayaan hari istimewa umat Kristiani itu?
Dilansir dari Southern Living, hal ini dimulai berabad-abad yang lalu ketika orang-orang Celtic kuno memuja tanaman holly berwarna merah dan hijau untuk bertahan hidup di musim dingin.
Mereka percaya bahwa Holly menjaga bumi tetap indah selama musim dingin, jadi mereka mendekorasi rumah dengan Holly selama perayaan Titik Balik Matahari Musim Dingin untuk membawa perlindungan dan keberuntungan bagi keluarga.
Tanaman Holly sendiri merupakan kelompok tanaman yang termasuk dalam famili Aquifoliaceae. Tanaman ini dikenal karena daun-daunnya yang hijau mengkilap, tepi daun yang berduri, dan buah berwarna merah cerah.
Tradisi ini menjelma menjadi versi serupa dari dekorasi Natal berwarna merah dan hijau yang meriah saat ini.
Simbolisme Warna Merah Hijau
Secara simbolisme, warna hijau berarti kehidupan baru, keabadian, dan tumbuh-tumbuhan yang tetap hijau sepanjang tahun. Sedangkan warna merah berarti keberanian, dapat juga diartikan sebagai darah dan pengorbanan.
Sementara dalam agama Kristen, merah dan hijau disebut melambangkan kehidupan Yesus. Merah adalah darah Yesus Kristus, dan hijau adalah pohon yang selalu hijau, melambangkan kehidupan kekal karena warnanya tetap sepanjang musim dingin.
Warna Merah Hijau Natal di Sejarah Modern
Beberapa ratus tahun kemudian, Haddon Sundblom, ilustrator di balik iklan ikonik Santa Claus Coca-Cola, muncul dan seakan memantapkan warna merah dan hijau sebagai warna Natal.
Karena sebelum iklan Coca-Cola tersebut muncul, Sinterklas sering tampil dengan berbagai warna selain hijau, sementara merah memang sudah jadi warna khasnya.
Meskipun warna merah dan hijau mendominasi, warna-warna tambahan masih penting setiap perayaan Natal, seperti putih, emas, perak, dan biru.
Editor : Rizal Fadillah