BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengungkapkan alasan menerima tawaran untuk menahkodai skuad Garuda.
Hal tersebut disampaikan Kluivert dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Minggu (12/1/2025).
Kluivert, yang sebelumnya dikenal sebagai mantan pemain Barcelona, resmi ditunjuk oleh PSSI untuk menggantikan Shin Tae-yong dan akan melatih Timnas Indonesia hingga 2027.
Dalam peran barunya, Kluivert akan didampingi oleh dua asisten pelatih asal Belanda, Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
Saat ditanya mengenai alasannya menerima tawaran tersebut, Kluivert mengungkapkan antusiasmenya. Ia merasa Timnas Indonesia memiliki potensi besar, ditambah dengan basis penggemar sepak bola yang luar biasa.
“Saya sudah berbicara dengan Pak Erick Thohir mengenai potensi tim ini, dan saya melihat banyak kekuatan yang ada. Menjadi pelatih Timnas Indonesia adalah suatu kehormatan bagi saya, terutama dengan begitu banyaknya orang yang mencintai sepak bola Indonesia. Itu yang membuat saya semangat,” ujar Kluivert.
Lebih lanjut, Kluivert menceritakan bagaimana proses negosiasi untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. "Izinkan saya cerita sedikit soal penunjukan saya sebagai pelatih. Saya sudah lama mengenal Erick Thohir dan selama ini kami sering berbicara tentang sepak bola, meski tidak pernah ada pembicaraan soal menjadi pelatih Timnas," ungkapnya.
"Baru dalam beberapa minggu terakhir, kami mulai membahas kemungkinan saya untuk menjadi pelatih, dan negosiasi kontrak pun berlangsung cukup cepat. Itu yang ingin saya klarifikasi," tambahnya.
Kluivert juga menekankan pentingnya budaya kerja keras dan disiplin yang akan diterapkan kepada para pemain Timnas Indonesia.
“Saya ingin menanamkan budaya kerja yang positif, kerja keras, dan sikap yang langsung to the point. Itu adalah budaya yang akan saya terapkan kepada para pemain,” tegas Kluivert.
Sebagai legenda Timnas Belanda, Patrick Kluivert memiliki pengalaman bermain di klub-klub besar Eropa seperti AC Milan, Barcelona, dan Valencia.
Setelah pensiun, ia melanjutkan karir di dunia kepelatihan, menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar, NEC Nijmegen, dan Brisbane Roar, serta melatih Jong Twente dan meraih gelar juara.
Editor : Zhafran Pramoedya