Ia juga menyebutkan bahwa tobat adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya, karena Allah selalu membuka pintu tobat selama nyawa masih berada di raga. Meskipun manusia sering tergoda oleh dosa, hal itu bukan alasan untuk menyerah, melainkan menjadi alasan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam ceramahnya, UAH mengajak umat Islam untuk menjadikan tobat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Tobat tidak hanya dilakukan setelah dosa besar, tetapi juga sebagai cara untuk membersihkan hati dari kesalahan kecil.
Tobat adalah proses yang melibatkan hati dan pikiran, di mana manusia tidak hanya memohon pengampunan, tetapi juga berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Pesan ini memberikan harapan bagi siapa saja yang merasa dirinya penuh dosa, dengan mengingatkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada Allah. UAH juga menekankan bahwa tobat adalah tanda keimanan yang kuat. Hanya orang yang beriman yang memiliki keinginan untuk memperbaiki diri dan mendekat kepada Allah.
Dalam kehidupan sehari-hari, pesan ini menjadi pengingat bahwa manusia tidak sempurna, tetapi selalu memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik. UAH menutup ceramahnya dengan ajakan agar umat Islam tidak pernah lelah untuk bertobat. Selama masih ada waktu, selalu ada kesempatan untuk kembali kepada Allah.
Editor : Zhafran Pramoedya