get app
inews
Aa Text
Read Next : Ustadz Adi Hidayat Spill Cara Agar Sholat Lebih Khusyuk dan Bermakna

Ustadz Adi Hidayat: Manusia Diberi Peluang Bertobat, Beda dengan Setan

Sabtu, 18 Januari 2025 | 12:00 WIB
header img
Ustadz Adi Hidayat. Foto: YouTube Adi Hidayat Official.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu kajiannya menjelaskan tentang karakter manusia serta hubungannya dengan sifat malaikat dan setan.

Menurut UAH, malaikat, setan, dan manusia memiliki karakteristik yang sangat berbeda dalam menjalankan tugasnya di dunia.

Malaikat senantiasa mendorong kepada kebenaran dan tidak pernah salah, sementara setan selalu mengajak kepada keburukan dan tidak pernah mengenal kebenaran.

“Manusia itu unik. Malaikat tidak pernah salah, setan tidak pernah benar. Tapi manusia berada di tengah-tengah: bisa salah, tapi juga bisa kembali ke jalan kebenaran melalui tobat,” ujar UAH, dikutip dari YouTube @amalsunnah, Sabtu (18/1/2025).

Sebagai contoh, UAH mengutip kisah Nabi Adam, manusia pertama, yang pernah melakukan kesalahan dengan melanggar perintah Allah.

Namun, karena sifat manusia yang diberikan kesempatan untuk bertobat, Nabi Adam diberi peluang untuk kembali ke jalan yang benar.

“Adam salah, lalu ia bertobat. Tapi setan, ketika melakukan kesalahan, tidak mau bertobat karena jiwanya memang cenderung kepada kesalahan. Itu sebabnya, jika ada manusia yang berbuat salah, jangan langsung divonis. Doakan saja supaya ia kembali ke jalan kebaikan,” kata UAH.

Menurut UAH, prinsip penting yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah tidak mudah menghakimi seseorang yang melakukan kesalahan. Sebaliknya, berikanlah ruang bagi orang tersebut untuk berubah menjadi lebih baik.

“Kalau ada yang tidak mau bertobat meski sudah diberi nasihat, patut ditanya, ini manusia atau setan? Tentu saja ini hanya guyon,” ujar UAH sambil tersenyum.

Selain itu, UAH juga menekankan bahwa manusia bukanlah malaikat dan bukan pula setan. Memahami hal ini akan menciptakan keharmonisan dalam hubungan, baik dalam keluarga maupun di masyarakat.

“Kalau suami tahu istrinya bukan malaikat, dan istri tahu suaminya bukan setan, tidak akan ada yang saling menyalahkan. Kehidupan rumah tangga jadi lebih damai,” tambahnya.

Lebih lanjut, UAH menjelaskan bahwa manusia memiliki potensi besar untuk memperbaiki diri karena Allah memberikan akal dan hati sebagai panduan hidup.

Namun, setan selalu berusaha menghalangi manusia untuk tidak memanfaatkan potensi tersebut. Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa setan berjanji untuk menggoda manusia dari segala arah, tetapi manusia yang selalu mengingat Allah akan dilindungi dari godaan tersebut.

Doa dan taubat, menurut UAH, adalah dua hal yang menjadi senjata utama manusia untuk melawan godaan setan. Dengan keduanya, manusia dapat kembali ke jalan yang benar meskipun pernah melakukan kesalahan.

“Yang membedakan manusia dari setan adalah kemauan untuk berubah. Setan tidak punya itu, tetapi manusia punya. Jadi, manfaatkanlah peluang ini dengan baik,” tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut