Tanggapi Tuduhan Berbohong Soal STY, Marc Klok Pilih Fokus Penuh pada Persib

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kapten Persib Bandung, Marc Klok, memberikan tanggapan terkait pemberitaan yang mengaitkan dirinya dengan tuduhan berbohong tentang pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Marc Klok menegaskan bahwa saat ini dirinya lebih memilih untuk fokus pada persiapan tim dan pertandingan yang akan datang.

Baca Juga

Madurasa Jadi Mitra Persib, Siap Dukung Tim Juara di Liga 1

"Saya fokus pada pertandingan besok (hari ini) dan fokus untuk semua pertandingan Persib," ujar Marc Klok, dikutip dari Instagram @bandungfootball, Jumat (24/1/2025).

Klok juga menegaskan bahwa ia tidak ingin memperpanjang isu yang beredar dan memilih untuk tidak membicarakan topik tersebut.

"Saya tidak akan membicarakan topik ini, jadi fokus saya hanya untuk pertandingan Persib," tandasnya.

Baca Juga

Alasan Gervane Kastaneer Pilih Nomor 8 di Persib

Sebelumnya, Marc Klok disebut telah berbohong oleh mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin setelah menyebut Shin Tae-yong sebagai seorang diktator.

Kim Jong-jin tak bisa menyembunyikan kekecewannya terhadap Marc Klok. 

"Saya kirim pesan kepada dia, 'Brother, sudah cukup. Anda terus mengatakan kebohongan. Apa pun yang Anda katakan, jelas itu tidak baik. Anda adalah satu-satunya pemain yang berbohong di media, mencoba melawan coach Shin tanpa alasan yang jelas, dengan kebohongan. Mengapa Anda melakukannya?'" ungkap Kim Jong-jin, dikutip dari YouTube Podcast Close The Door pada Jumat (24/1/2025).

Baca Juga

Cedera David da Silva dan Dimas Drajad, Bojan Hodak Hadapi Tantangan Berat Lawan Arema FC!

Sebagai informasi, sebelumnya Marc Klok telah memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Pemain Persib Bandung ini menjelaskan bahwa pernyataan yang muncul terkait Shin Tae-yong sebagai diktator adalah akibat dari kesalahan penerjemah.

Marc Klok menegaskan bahwa ia tidak pernah berniat untuk menyebut Shin Tae-yong sebagai diktator, dan segala yang dikatakannya seharusnya tidak ditafsirkan seperti itu.

Editor : Zhafran Pramoedya