BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID-- Anggota DPRD Jawa Barat H. Yod Mintaraga MPA menggelar Sosialisasi Perda bersama kekuarga besar Generasi Muda Pondok Pesantren Suryalaya (GMPS) di Tasikmalaya, Sabtu (25/1/2025).
Lebih dari 100 orang mengikuti Sosialisasi Perda, yang secara khusus menyangkut Perda Desa Wisata. Pada kesempatan tersebut Yod Mintaraga mengatakan anggota dewan kerap kali dikatakan lupa kepada konstituen setelah terpilih.
Padahal, katanya, ketika Pemilu anggota dewan sering mendatangi rakyat untuk mendapatkan suara. "Lembaga kedewanan membuat program kerja yang mendektrkan wakil rakyat dengan rakyat. Program itu diantaranya Sosialisasi Perda. Program ini dirancang khusus untuk kembali turun kepada pemilihnya, kepada rakyat," kata Yod.
Selain Sosialisasi Perda, katanya, ada program lain yang sifatnya bertujuan untuk mendekatkan anggota DPRD Jabar dengan rakyatnya, misalnya Program Empat Pilar dan Reses. Malah saya mengusulkan ada satu program lagi yang berbasis pada budaya," kata Yod.
Terkait Perda Desa Wisata, Yod mengatakan pentingnya keberadaan desa tersebut. Perda tersebut, katanya, memberi ruang kepada masyarakat untuk lebih menggerakan roda ekonomi, khususnya terkait kepariwisataan.
Potensi-potensi desa terkait wisata, katanya, bisa diekspoloitasi dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat. "Apapun yang menjadi potensi desa bisa dikembangkan menjadi desa wisata. Pasti setiap desa memiliki keunggulan, memiliki potensi, yang bisa dikembangkan menjadi wisata. Apakah itu alamnya, kebudayaannya, kebiasaan masyarakatnya, dan yang lainnya, kata Yod.
Dengan demikian, katanya, tidak perlu lagi orang desa berbondong-bondong datang ke kota untuk mencari kerja. "Malah sekarang dengan desa wisata masyarakat desa diundang datang ke desa, mereka dibuat penasaran apa yang dilihat karena potensi wisata desa," kata Yod.
Hal ini, kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Barat ini, merupakan peluang dan potensi masyarakat desa untuk meningkatkan kehidupan ekonominya. "Banyak peluang bagi masyarakat desa dalam desa wisata ini, misalnya bagi yang suka kuliner bisa membuka rumah makan atau restoran karena orang yang datang tidak melulu bawa nasi timbel dari rumah. Pasti akan mencari tempat makan," katanya lagi.
Tak hanya itu, lanjutnya, para pendatang pun perlu tempat menginap atau mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang. Ini, katanya, menjadi peluang dengan membuat penginapan atau pusat oleh-oleh misalnya.
Yod menambahkan di sekitar tempat kegiatan Sosper banyak potensi desa wisata. Ia mencontohkan Pondok Pesantren Suryalaya sendiri yang setiap waktu tertentu ada kegiatan Manakiban atau ziarah ke makam tokoh kiai dan pendiri Suryalaya.
"Saya yakin orang yang datang akan mengeluarkan uang misalnya untuk souvenir atau oleh-oleh. Kalau seorang menghabiskan Rp 500 ribu, misalnya, kali berapa ratus atau berapa ribu orang yang datang," katanya.
Untuk memberi ruang bagi masyarakat dan meningkatkan potensi desa wisata, pungkas Yod, pemerintah membuat regulasi Perda tentang Desa Wisata. ***
Editor : Ude D Gunadi