BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kegagalan adalah hal yang pasti dialami oleh setiap manusia dalam perjalanan hidupnya. Namun, dalam pandangan Islam, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bisa menjadi pintu menuju rahmat Allah yang lebih besar.
Dalam salah satu kajiannya, Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengatakan bahwa dalam Al-Qur'an tidak ada istilah kegagalan.
“Al-Qur'an tidak mengenal kata gagal. Yang ada adalah kasih sayang Allah yang ingin membangkitkan kemampuan luar biasa dalam diri kita yang mungkin belum tampak sebelumnya,” ungkapnya, dikutip dari YouTube @nasihatpendek2023, Rabu (29/1/2025).
Pernyataan ini memberikan perspektif baru mengenai cara seorang muslim menyikapi kegagalan.
Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa kegagalan bukanlah akhir, tetapi sebuah proses yang diciptakan oleh Allah untuk menggali potensi tersembunyi dalam diri manusia.
Dengan kata lain, kegagalan adalah cara Allah membangkitkan semangat dan kekuatan yang sebelumnya tidak terungkap.
“Kalau kita tidak mengalami kegagalan, semangat kita mungkin tidak akan keluar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dalam Al-Qur'an, kegagalan lebih sering dipahami sebagai ujian. Ujian tersebut bukan untuk menyiksa, tetapi untuk memperkuat iman dan membentuk karakter seorang muslim.
“Allah tidak memberikan ujian kecuali untuk kebaikan hamba-Nya,” tegasnya.
Ustadz Adi Hidayat memberi contoh kisah-kisah para nabi yang melalui ujian besar dalam hidup mereka. Seperti Nabi Ibrahim yang harus meninggalkan keluarga di tempat yang tandus atau Nabi Yusuf yang dipenjara tanpa alasan yang jelas. Namun, dari setiap ujian tersebut, selalu ada hikmah besar yang Allah hadirkan.
Ia mengajak umat Islam untuk melihat kegagalan dengan cara yang lebih luas. Kegagalan bukanlah bentuk hukuman, tetapi tanda kasih sayang Allah yang ingin mengangkat derajat hamba-Nya. Oleh karena itu, introspeksi diri menjadi kunci saat menghadapi kegagalan.
“Coba lihat kembali apa yang bisa diperbaiki dan cari hikmah dari kegagalan tersebut,” sarannya.
Selain itu, Ustadz Adi Hidayat menekankan bahwa doa adalah senjata utama dalam menghadapi kegagalan.
"Jangan pernah berhenti berdoa, karena doa adalah kunci untuk mendapatkan pertolongan Allah," ungkapnya.
Dalam pandangan Ustadz Adi Hidayat, sikap optimis merupakan ciri orang beriman yang meyakini bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya dalam kesulitan tanpa memberikan jalan keluar.
Salah satu cara terbaik untuk bangkit dari kegagalan adalah dengan memperbaiki hubungan dengan Allah melalui sholat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa lingkungan positif membantu seseorang untuk bangkit dari keterpurukan dan melangkah dengan semangat baru.
Ia pun menegaskan untuk tidak mudah putus asa, karena putus asa adalah tanda tidak mengenal kasih sayang Allah. Sebaliknya, seorang muslim harus yakin bahwa setiap kesulitan pasti akan diikuti dengan kemudahan.
Editor : Zhafran Pramoedya