BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Air kencing atau urine harimau diperjualbelikan di sebuah kebun binatang di China karena diklaim dapat mengobati penyakit rematik. Sontak saja hal ini memicu perdebatan di masyarakat terkait keamanan serta dampaknya terhadap kesehatan.
Kebun bintang itu yakni Taman Margasatwa Yaan Bifengxia yang berlokasi di Provinsi Sichuan. Mereka memasarkan urine harimau sebagai obat alternatif untuk berbagai keluhan kesehatan.
Setiap botolnya dihargai US$7 atau sekitar Rp112 ribu dengan berisikan 250 gram. Urine harimau itu diklaim punya efek terapeutik terhadap kondisi seperti rhematoid arthritis, keseleo dan nyeri otot.
Di mana, air kencing harimau itu direkomendasikan dicampur dengan anggur putih dan dioleskan ke area tubuh yang mengalami nyeri dengan menggunakan irisan jahe.
Penjualan urine harimau ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama terkait aspek keamanan dan dampak kesehatannya. Banyak yang mempertanyakan praktik tersebut, mengingat kebun binatang ini telah ditetapkan sebagai objek wisata kelas dunia di China serta menjadi model pariwisata beradab di negara tersebut.
Meskipun diklaim memiliki manfaat kesehatan, belum ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas urine harimau sebagai obat. Kontroversi ini semakin memanaskan perdebatan tentang etika serta pengelolaan kebun binatang dalam menjaga kesejahteraan satwa liar dan keselamatan konsumen.
Editor : Agung Bakti Sarasa