BANDUNG, iNews. id - Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di kawasan Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Rabu (6/3/2022).
Pabrik ini pertama di Indonesia yang memproduksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5.beberapa mobil listrik Ioniq 5 pun yang telah diproduksi secara simbolis berjalan di atas aspal kawasan Pabrik Hyundai.
Menurut Jokowi, kehadiran pabrik mobil listrik ini menjadi momentum transisi penggunaan kendaraan yang berbahan bakar fosil menjadi mobil yang ramah lingkungan.
"Hari ini saya datang ke Bekasi untuk menyaksikan dan meluncurkan mobil listrik Ioniq 5. Momen yang terus saya tunggu-tunggu karena kita ingin segera melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang menggunakan bahan bakar fosil ke mobil listrik yang ramah lingkungan," ucap Jokowi.
Mobil ini menjadi mobil listrik pertama yang dibuat di Indonesia, yang diproduksi untuk memenuhi pasar Indonesia maupun pasar ekspor.
“Saya harapkan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 ini, akan menjadi milestone penting dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, memacu pengembangan mobil listrik yang semakin canggih dan diminati,” tuturnya.
Nantinya dalam beberapa waktu mendatang, mobil listrik ini akan menghiasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebagai transportasi utama. Selain itu, mobil listrik juga menjadi tumpuan utama untuk aksesibilitas warga IKN dalam berkegiatan yang tetap mengedepankan polusi udara ramah lingkungan.
Guna merealisasikan hal itu, Kepala Negara menyebut Indonesia harus menjadi pemain penting dalam global _supply chain_ di industri mobil listrik. Saat ini Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan mobil listrik.
“Kita punya nikel, kita punya kobalt, sebagai material penting untuk baterai lithium. Bauksit yang bisa diolah menjadi aluminium yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik. Serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel-kabel di mobil listrik,” kata Jokowi.
Menurutnya, momentum tahun 2022 ini akan menjadi aset penting untuk pengembangan baterai lithium untuk kendaraan listrik. Beberapa investor akan memulai konstruksi yang siap mengolah nikel dan kobalt menjadi bahan material lithium baterai.
“Dan pada tahun 2024, mobil-mobil listrik yang diproduksi di Indonesia sudah menggunakan baterai listrik dan juga komponen-komponen penting lainnya yang diproduksi di negara kita, Indonesia,” jelasnya. (*)
Editor : Abdul Basir