Peluncuran Danantara Picu Polemik, Transparansi Jadi Sorotan

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada 24 Februari 2025 memicu berbagai reaksi dari publik.
Kehadiran entitas Sovereign Wealth Fund (SWF) yang digadang menjadi kebanggaan Indonesia justru menimbulkan kekhawatiran, terutama terkait tata kelola dan transparansinya.
Pada hari peluncuran Danantara, IHSG sempat dibuka menguat sebesar 13,582 poin atau 0,20% ke level 6.816,584. Namun, pada penutupan sesi pertama menunjukkan penurunan 55,77 poin atau 0,82% ke level 6.747,2.
Beberapa hari berikutnya, IHSG terus merosot, mencapai level 6.256 pada 28 Februari 2025.
Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus mengatakan, salah satu faktor utama yang memicu kekhawatiran adalah ketidakjelasan tata kelola Danantara.
Editor : Rizal Fadillah