Kemensos Gandeng Swasta Percepat Layanan Operasi Katarak Gratis

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Kementerian Sosial (Kemensos) RI terus berupaya memperluas jangkauan layanan operasi katarak bagi masyarakat yang membutuhkan.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa target operasi katarak tahun ini adalah 750 ribu pasien, namun realisasinya masih jauh dari harapan.
"Catatan kami menunjukkan bahwa semua yang mengharapkan pelayanan operasi ini belum bisa dipenuhi. Dari 750 target tahun ini, menurut kami ada 750 ribu, yang targetnya Rp600.000. Baru-baru ini sudah direalisasikan sebesar Rp150.000, jadi masih jauh dari target. Meskipun sebenarnya yang lewat BPJS pun juga cukup tinggi," kata Saifullah Yusuf saat meninjau pelaksanaan operasi katarak di RSAU Dr. Salamun, Kota Bandung, Jumat (7/3/2025).
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Kemensos menggandeng berbagai pihak swasta, termasuk Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP), Indosat, dan RSAU Dr. Salamun. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target dan menjangkau lebih banyak pasien.
"Hari ini kita bersama Pak Dr. Alpin dari Rumah Sakit Dr. Salamun di Bandung bekerja sama dengan kita, dengan beliau Pak Imam, dan juga dokter-dokter dari Perdami. Ini adalah satu bentuk pengabdian yang baik," katanya.
"Salah satu hal yang perlu kami kemukakan adalah bahwa dengan kerja sama ini, biayanya lebih murah. Teman-teman dokter juga tidak memberikan tarif untuk operasi ini, sehingga biayanya lebih ringan," tambahnya.
Dalam kegiatan bakti sosial kali ini, lebih dari 200 pasien dijadwalkan akan menjalani operasi katarak. Sebelum operasi, pasien akan menjalani skrining terlebih dahulu untuk memastikan kondisi mereka layak untuk dioperasi.
"Intinya, saya bersama Pak Wamen ke sini pada dasarnya ingin mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan dengan memberikan pelayanan kepada orang tua kita," ungkapnya.
"Harapan saya, ini bisa menginspirasi banyak pihak sehingga lebih banyak yang tergerak untuk melakukan hal yang sama dan menjangkau lebih banyak orang. Pemerintah terus bekerja lewat program-program yang ada, tetapi bantuan swasta masih sangat dibutuhkan," lanjutnya.
Berdasarkan data dari Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami), terdapat sekitar 750 ribu orang di seluruh Indonesia yang membutuhkan layanan operasi katarak. Namun, hingga tahun 2023, baru sekitar 140 ribu lebih yang bisa dilayani.
"Ini menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dilibatkan. Selain masalah biaya, juga ada kendala keterbatasan tenaga dokter spesialis mata. Meski demikian, kita akan terus berusaha agar operasi katarak bisa menjangkau lebih banyak pasien," jelasnya.
Kemensos juga memanfaatkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS) untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Data ini merupakan kumpulan data dari seluruh kementerian dan lembaga yang telah dipadankan serta divalidasi ulang oleh BPS.
"Berdasarkan data ini, kita berikan kepada Pak Imam dan lembaga-lembaga lainnya agar dapat diintervensi dan dibantu. Kami berterima kasih, selain operasi katarak, ada juga bantuan untuk rumah tidak layak huni," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah