get app
inews
Aa Text
Read Next : DT Memorial Park, Rumah Masa Depan Program Persiapan Husnul Khotimah

Imbas Pembangunan Makam dan Perumahan, Warga Giri Asih Kerap Kebanjiran

Minggu, 13 April 2025 | 19:44 WIB
header img
Debit air yang tinggi saat hujan membuat saluran air di Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, KBB, meluap lalu merendam sawah dan rumah warga imbas dari pembangunan makam serta perumahan. Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Banjir menggenang permukiman warga di Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Wilayah yang terdampak khususnya di RW 02 dan RW 03, dimana selain rumah warga, areal pertanian seluas sekitar setengah hektare juga ikut terendam dengan ketinggian air antara 30-50 sentimeter.

Warga mengaku sebelumnya wilayah mereka tidak pernah terendam banjir. Namun sejak adanya pembangunan kompleks perumahan The Awani Residence 3 dan Makam Umum Daarut Tauhid (DT) Memorial Park, setiap hujan wilayah mereka kerap terendam banjir.

Terakhir kejadian banjir terjadi pada Jumat (11/4/2025) usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Debit air yang tinggi membuat Sungai Cihaur meluap dan memicu terjadinya banjir ke permukiman warga.

Sedikitnya sebanyak delapan rumah dan lahan persawahan di Kampung Cibeber Hilir RW 02 dan RW 03 terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata mencapai 50 sentimeter. Akibatnya aktivitas warga menjadi terganggu.

"Kejadian banjir kemarin sudah yang kesekian kalinya, di RT saya aja ada empat rumah yang terendam dengan ketinggian air sekitar setengah meter," kata Ketua RT 02/03 Kampung Cibeber Hilir, Asep Tarsa (58) saat ditemui, Minggu (13/4/2025).

Dikatakannya, sejak ada pembangunan pemakaman DT Memorial Park di atas bukit yang berjarak sekitar 3 kilometer dan perumahan The Awani Residence 3 yang tak jauh dari permukiman warga, banjir selalu terjadi.

Itu dikarenakan debit air meningkat drastis akibat banyak tanaman yang ditebang. Selain itu banyak sampah yang dibuang ke aliran sungai yang membuat saluran air dan selokan yang awalnya sedalam lebih dari 1 meter kini hanya sekitar 10 sentimeter.

Pihaknya sudah meminta kepada pengembang termasuk aparatur wilayah seperti RW dan Desa untuk melakukan pembenahan drainase sebelum alat berat naik ke kawasan tersebut.

Akan tetapi permintaan itu tidak direspons oleh pihak pengembang pembangunan makam ataupun perumahan.

"Awalnya kami berharap dengan adanya pembangunan di Kampung Cibeber Hilir warga bisa ikut sejahtera. Namun yang terjadi malah terjadi banjir dan akses jalan mau ditutup," keluhnya.

Tidak cuma itu, lanjut Asep, pihaknya juga mempertanyakan siapa yang memberikan izin pembangunan pemakaman DT Memorial Park. Sementara itu, perumahan Awani Residence 3 sebelumnya sempat ditutup, tapi tiba-tiba sekarang sudah dibangun.

"Perumahan Awani mulai dibangun sejak 2021. Sementara untuk pemakaman DT Memorial Park baru setahun tapi belum ada izin warga," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua RW 02, Kampung Cibeber Hilir, Saca Supratman (55) menyebutkan, selain menggenangi 8 rumah warga dan sawah, banjir juga meluap hingga ke jalan arteri.

Kondisi itu terjadi akibat adanya penyumbatan aliran air tepat di depan SMK Mahardika Batujajar.

"Material lumpur hingga sampah menumpuk di depan SMK Mahardika, akibat adanya penyempitan saluran air," ucapnya.

Menurutnya, sebelumnya saluran air di wilayahnya memiliki lebar sekitar 2 meter dengan kedalaman 1 meter lebih. Namun saat ini kian menyempit dan juga tersumbatnya di SMK Mahardika.

Itu sudah terjadi sebelum dirinya menjabat, sehingga tidak tahu dulu proses perizinannya seperti apa.

Pihaknya memberikan saran supaya banjir tidak terjadi lagi maka semua pihak termasuk pemerintah harus melakukan pembenahan saluran air dari hulu hingga ke hilir.

Termasuk, menyediakan bak sampah dan memastikan aliran air dari Sungai Cihaur bisa berjalan lancar tidak tersumbat di SMK Mahardika.

"Bak sampah dibutuhkan agar warga tidak membuang sampah ke saluran air, karena ada kursi dan kasur yang dibuang sehingga menyumbat. Lalu saluran air di dekat SMK Mahardika sebaiknya diperbesar dan dibuat lurus agar air langsung mengalir, dan pembenahan di hulu (perbukitan) dengan reboisasi," tuturnya. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut