get app
inews
Aa Text
Read Next : Imbas Pembangunan Makam dan Perumahan, Warga Giri Asih Kerap Kebanjiran

Gabungan Ketua Komisi DPRD KBB Terjun Pantau Lokasi Banjir yang Viral di Medsos

Minggu, 13 April 2025 | 20:16 WIB
header img
DPRD KBB melakukan tinjauan lapangan ke saluran air yang tersumbat dan menyebabkan banjir di Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, KBB, dan sempat viral di media sosial, Minggu (13/4/2025). Foto/Inews Bandung Raya

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) bergerak cepat mendatangi permukiman warga yang diterjang banjir dan sempat viral.

Tampak hadir di lokasi banjir di Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Ketua Komisi I DPRD KBB, Sandi Supyandi, Wakil Ketua Komisi II, Syifa Purnama Dewi, Ketua Komisi III Pither Tjuandys, dan Ketua Komisi IV DPRD KBB, Nur Djulaeha.

"Ini langkah cepat kami (DPRD KBB) untuk datang ke lokasi banjir di RW 02 dan 03, Kampung Cibeber Hilir yang sempat viral di media sosial. Hadir semua pimpinan komisi satu, dua, tiga, empat, dan juga perwakilan dari Dinas PUTR serta LH," kata Ketua Komisi III DPRD KBB, Pither Tjuandys saat ditemui di lokasi, Minggu (13/4/2025).

Menurutnya, berdasarkan hasil peninjauan lapangan banjir di Kampung Cibeber Hilir dipicu adanya saluran air yang tersumbat sampah dan material lumpur yang terbawa air hujan dari kawasan hulu.

Informasi dan pengakuan warga sekitar, ditemukan banyak sampah mulai dari bambu, kasur hingga kursi yang tergerus air, sehingga membuat air tersumbat. Sehingga air meluber lalu menggenangi rumah dan area persawahan.

Terkait hal ini, pihaknya langsung mengintruksikan UPT Irigasi Wilayah 2 untuk melakukan pemeriksaan saluran air bersama Pemerintah Desa Giriasih untuk memastikan kendala yang terjadi. Kemudian nanti juga akan dibuat komisi gabungan untuk menindaklanjuti permasalahan ini.

"Beberapa persoalan, di antaranya pabrik-pabrik yang memperkecil saluran air ketika melakukan pembangunan. Maka akan diserahkan kewenangannya ke Komisi II," sebut politisi Partai Demokrat ini.

Dia menilai kesalahan ini bukan karena saluran air saja, melainkan kurangnya kerja sama antara aparat kewilayahan dengan masyarakat. Kerja sama harus ditingkatkan dan itu bisa dimulai dari kepala desa dan camat.

Mereka harus bisa memberi contoh bagaimana menjaga saluran air agar tidak terjadi banjir.

"Begitu turun hujan, mereka harus turun ke lapangan dan melihat, begitu mampet harus segera dibersihkan agar tidak meluap seperti kemarin," imbuhnya.

Sementara itu, terkait kondisi penyumbatan saluran air yang ada di SMK Mahardika, pihaknya tidak bisa memastikan secara langsung kondisi di dalamnya lantaran sekolah sedang libur dan pintu gerbang terkunci.

Nantinya Komisi IV yang memiliki kewenangan harus masuk dan melihat kondisinya.

Berikutnya, pihaknya juga bakal melakukan pengecekan perizinan kepada pihak DT Memorial Park dan The Awani Residence 3 dalam waktu dekat. Sebab dari penuturan warga banjir juga diakibatkan dari proyek pembangunan di kedua lokasi yang berbeda tersebut.

"Kita akan jadwalkan komisi gabungan melakukan pengawasan. Sebab, menurut penuturan Kades Giriasih ada salah satu kawasan lahan yang sudah digunduli yang mengakibatkan hilangnya wilayah resapan air di atas bukit dan menjadi makam," terangnya.

Seperti diketahui banjir menggenang permukiman warga di Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, KBB. Wilayah yang terdampak khususnya di RW 02 dan RW 03, selain rumah warga, areal pertanian seluas sekitar setengah hektare juga ikut terendam dengan ketinggian air antara 30-50 sentimeter.

Warga mengaku sebelumnya wilayah mereka tidak pernah terendam banjir. Namun sejak adanya pembangunan kompleks perumahan The Awani Residence 3 dan Makam Umum Daarut Tauhid (DT) Memorial Park, setiap hujan wilayah mereka kerap terendam banjir.

Terakhir kejadian banjir terjadi pada Jumat (11/4/2025) usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Debit air yang tinggi membuat Sungai Cihaur meluap dan memicu terjadinya banjir ke permukiman warga.

Sedikitnya sebanyak delapan rumah dan lahan persawahan di Kampung Cibeber Hilir RW 02 dan RW 03 terendam banjir dengan ketinggian air rata-rata mencapai 50 sentimeter. Akibatnya aktivitas warga menjadi terganggu. (*)

Editor : Rizki Maulana

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut