Heboh! Dokter di Garut Diduga Lakukan Pelecehan saat USG, Korban Ramai Bersuara

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya rekaman video yang memperlihatkan seorang dokter kandungan diduga melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap pasien perempuan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Video tersebut viral dan menuai kecaman luas dari warganet.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat seorang dokter tengah melakukan pemeriksaan kandungan menggunakan alat ultrasonografi (USG). Awalnya, pemeriksaan dilakukan di area perut pasien.
Namun, dalam video tersebut, alat USG bergeser ke bagian atas perut. Tangan kiri sang dokter tampak memegang bagian atas tubuh pasien dan diduga menyentuh area sensitif secara tidak pantas.
Gerakan tangan kiri dokter yang terus berada di area tersebut menuai kecurigaan publik. Sementara itu, tangan kanan dokter tetap memegang alat USG dan melanjutkan pemeriksaan.
Kesaksian Korban dan Laporan Lainnya Muncul di Media Sosial
Seorang pengguna media sosial yang mengaku sebagai korban turut membagikan pengalamannya di akun Instagram drg. Mirza, dikutip Selasa (15/4/2025).
Ia mengungkapkan kejadian serupa yang dialaminya pada tahun 2023 saat memeriksakan kandungan.
"Waktu itu saya ke bidan, ada dokter SPOG-nya. Dari awal sudah terasa aneh, mungkin karena saya datang sendiri tanpa suami. Saat itu, bagian dada saya disentuh dan dimainkan. Saya sempat menahan dengan tangan seperti di video, tapi tetap saja dilakukan," ungkapnya.
Laporan lain dari warganet juga memperkuat dugaan adanya pola tindakan serupa oleh oknum dokter tersebut.
Salah satu cerita menyebutkan bahwa seorang pasien hamil besar pernah ditanya soal ASI dan bahkan bagian tubuhnya dipaksa dirangsang untuk membuktikannya.
"Katanya sampai dicoba dikeluarin ASI-nya dari PD pasien. Kasus ini udah rame dari dulu, tapi kenapa masih bisa praktek di klinik kecil?" tulis netizen lainnya.
Tak hanya itu, muncul pula informasi bahwa dokter tersebut sering mengirim pesan pribadi kepada pasien dengan iming-iming layanan USG 4D gratis.
Namun, pasien tidak diperkenankan membawa suami atau pendamping saat melakukan pemeriksaan.
"Aku dapat info dari adik tingkat yg pernah krja bareng dok, dia selalu WA pasien2 nya iming2 USG 4D gratis tp ngajak main dll, tapi ga boleh bawa suami/ siapapun pas periksa," ujar narasumber lain.
Dari informasi yang dihimpun, saat ini Polres Garut saat ini sedang melakukan penyelidikan kasus tersebut.
Editor : Zhafran Pramoedya