get app
inews
Aa Text
Read Next : Wali Kota Bandung Sebut Pendidikan Kunci Utama Transformasi Sosial Kota

Kisah Flowear Official: Brand Fashion Muslimah Asal Bandung Tembus Pasar Ekspor Lewat Shopee

Rabu, 16 April 2025 | 19:33 WIB
header img
Founder Flowear Official, Afiatun Nur Falah. (Foto: Rafki Razif/iNewsBandungRaya.id)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Di balik label Flowear Official yang kini dikenal luas sebagai brand fashion muslimah dengan penjualan puluhan ribu pieces per tahun, terdapat kisah inspiratif tentang kegigihan, kreativitas, dan pemanfaatan teknologi digital secara optimal.

Brand asal Kota Bandung ini bukan hanya bertahan di tengah kerasnya persaingan industri fashion, tapi juga berhasil menembus pasar ekspor lewat Shopee.

Founder Flowear Official, Afiatun Nur Falah memulai perjalanan bisnisnya dari nol. Lahir dari ide sederhana saat masih kuliah pada 2017.

Aviatun yang saat itu masih aktif sebagai mahasiswa IPS Universtas Pendidikan Indonesia (UPI), tertarik membangun usaha, setelah mengikuti berbagai seminar kewirausahaan di dalam dan luar kampus.

“Awalnya saya buat brand ini dengan niat produksi hijab, kerudung, dan atasan motif bunga. Namanya ‘Flowear’ plesetan dari kata flower,” ucap Aviatun saat ditemui, Rabu (16/4/2025).

Namun, karena tren motif selalu berubah, Flowear pun mulai berevolusi dan menjajaki segmen pasar yang lebih luas.

Perjalanan serius Flowear dimulai pada 2020, saat pandemi Covid-19 memaksa banyak orang beradaptasi, termasuk Aviatun dan sang suami. Keduanya memutuskan untuk fokus membangun bisnis ini dari awal, dengan modal hanya Rp2 juta.

“Kita beli kain eceran dari Cigondewah, cari penjahit rumahan karena konveksi belum bisa terima dengan kuantitas kecil. Semua dijual lewat marketplace, tanpa iklan, organik,” ungkapnya.

Enam bulan pertama, bisnis tersebut belum menunjukkan hasil. Baru pada Ramadan 2021, penjualan mulai stabil. Namun Aviatun dan suami memutuskan tidak mengambil keuntungan besar di awal.

“Kita gaji diri sendiri dengan nominal 600.000 saat itu, berapapun omzetnya, supaya modal terus berputar dan bisnis bertumbuh,” ujarnya.

Awalnya Flowear memproduksi outer berbahan rayon yang saat itu populer di masa pandemi. Namun pada 2022, mereka mulai bereksperimen dengan fashion muslim seperti gamis.

Produk pertama gamis dari bahan Armani Silk ludes 200 pieces hanya dalam 24 jam setelah dirilis. Kini, salah satu produk andalan Flowear, Ayesha Dress, telah terjual lebih dari 25.000 pieces sejak diluncurkan pada 2023.

“Ramadan kemarin, 80 persen omzet kita dari Ayesha Dress. Target pasar kita anak muda yang sedang hijrah tapi ingin tetap tampil modis ala Korean look,” jelasnya.

Keberhasilan Flowear juga tak lepas dari pemanfaatan teknologi digital. Aviatun menyebut bahwa sejak 2021, mereka sudah memanfaatkan fitur ekspor Shopee.

“Penjualan ke Malaysia dan Singapura cukup stabil. Tahun 2024 penjualannya bahkan naik 40 persen dibanding tahun sebelumnya,” sebutnya.

Melalui fitur Shopee Ekspor, Flowear bisa mengirim produk ke luar negeri tanpa repot mengurus jasa pengiriman dan pajak. Bahkan, mereka pernah mendapat pesan dari konsumen Malaysia yang ingin menjadi reseller. Semua diarahkan ke Shopee Malaysia.

Tak hanya itu, mereka juga memanfaatkan fitur Shopee Video. Satu video dari afiliator pada akhir 2023 berhasil tembus 2 juta views dan menghasilkan omzet Rp45 juta hanya dari satu konten.

“Bayangkan kalau video lain juga viral. Potensinya luar biasa,” ucapnya.

Meski kini telah berkembang pesat, Flowear tetap menghadapi berbagai tantangan. Persaingan yang ketat, tren fashion yang cepat berubah, serta ekspektasi konsumen yang tinggi jadi masalah tersendiri.

“Kadang orang kasih bintang satu bukan karena produk jelek, tapi karena ekspektasi mereka beda. Kita selalu tanggung jawab kalau memang ada kesalahan,” katanya.

Untuk tetap relevan, Aviatun rutin melakukan riset tren dari Pinterest, Instagram fashion luar negeri, hingga marketplace. Ia juga menekankan pentingnya deskripsi produk yang jujur agar konsumen mendapat informasi yang jelas.

Flowear Official membedakan diri dari brand lain dengan riset bahan dan model yang sedang tren.

“Model kita rata-rata slim fit, cocok buat anak muda yang ingin tampil stylish tapi tetap syar’i,” ungkapnya.

Target konsumen Flowear berada di rentang usia 20–35 tahun, mereka yang mulai memperhatikan penampilan dan sedang belajar berhijrah.

Kisah Flowear Official menjadi inspirasi bahwa dengan tekad, riset, dan pemanfaatan digital yang tepat, UMKM bisa bersaing bahkan merambah pasar internasional.

Dengan model bisnis yang disiplin dan strategi pemasaran yang adaptif, Flowear membuktikan bahwa keberhasilan bisa dimulai dari keterbatasan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut