get app
inews
Aa Text
Read Next : Garuda Remuk di Sydney, Kluivert Akui Timnas Butuh Waktu untuk Adaptasi

Gebrakan Erick Thohir: PSSI Kejar Target Dirtek 2025 Demi Masa Depan Timnas Gemilang!

Sabtu, 19 April 2025 | 13:04 WIB
header img
Ketum PSSI, Erick Thohir bersama Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Foto: Instagram @erickthohir.

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa penunjukan Direktur Teknik (Dirtek) PSSI harus segera dilakukan pada tahun 2025. Langkah ini dinilai krusial untuk menghadapi padatnya agenda Tim Nasional Indonesia, mulai dari level junior hingga senior. Sejumlah kompetisi besar telah menanti, seperti Piala AFF U-22, Kualifikasi Piala Asia U-23, Piala Dunia U-17, hingga SEA Games 2025.

Penunjukan Dirtek ini juga merupakan tindak lanjut dari hadirnya Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis PSSI. Cruyff telah mulai bekerja dan menyusun peta pengembangan sepak bola nasional, yang nantinya akan menjadi landasan utama dalam kolaborasinya dengan Direktur Teknik untuk merancang sistem pembinaan jangka panjang.

“Setelah ada Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis, kita segerakan kehadiran Direktur Teknik untuk memformulasikan program pembinaan prestasi yang berkelanjutan,” ujar Erick, Sabtu (19/4/2025), dikutip dari laman resmi PSSI.

Erick menegaskan pentingnya sinergi antara Cruyff dan Dirtek dalam menciptakan sistem sepak bola nasional yang terstruktur dan konsisten, khususnya dalam pengembangan pemain muda.

Erick menyoroti kesuksesan negara seperti Uzbekistan yang kini dianggap sejajar dengan Jepang dan Korea Selatan dalam hal pengembangan pemain muda. Model pembinaan mereka, yang konsisten dari level junior hingga senior, menjadi contoh yang ingin ditiru PSSI.

“Uzbekistan punya sistem permainan dan pembinaan yang solid, itu yang membuat mereka konsisten. Kita juga harus membangun model serupa,” jelasnya.

Keberhasilan Timnas U-17 Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi—bukan sebagai tuan rumah seperti edisi sebelumnya—menjadi bukti nyata kemajuan sepak bola tanah air. Untuk menjaga ritme positif ini, PSSI telah menyiapkan program jangka menengah selama tiga tahun bagi para pemain muda tersebut.

Salah satu upayanya adalah dengan mengikutsertakan mereka dalam Elite Pro Academy Liga 1 di level U-18 dan U-20. Tujuannya adalah meningkatkan jam terbang, mempercepat kematangan individu, dan membiasakan pemain dengan atmosfer kompetisi berkualitas tinggi.

Erick menegaskan bahwa PSSI kini tengah menjalani reformasi besar, tak hanya dari sisi organisasi, tetapi juga dari aspek teknis. Kehadiran Direktur Teknik yang kompeten dan berwawasan jangka panjang menjadi kunci untuk membangun fondasi sepak bola Indonesia yang kokoh.

Dirtek nantinya akan bertanggung jawab atas kurikulum pelatihan, pengembangan pemain usia dini, hingga membentuk filosofi permainan yang menjadi identitas tim nasional Indonesia.

“Kita ingin sepak bola Indonesia tidak lagi hanya mengandalkan bakat alam, tapi juga pendekatan ilmiah dan sistematis,” kata Erick.

Dengan kombinasi peran teknis Cruyff dan Direktur Teknik yang solid, serta komitmen kuat dari federasi, PSSI berharap dapat melahirkan generasi pesepak bola yang mampu bersaing di level Asia bahkan dunia.

Transformasi menyeluruh yang sedang dijalankan PSSI menjadi angin segar bagi masa depan sepak bola Indonesia. Jika langkah ini dilakukan dengan konsisten, maka harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan baru di kancah sepak bola Asia bukanlah mimpi semata, melainkan sebuah visi yang mulai terbentuk dengan nyata.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut