Launching Bandung Bedas Nyaah ka Indung, Kang DS: Jangan Sampai Ada Lansia yang Telantar

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Bupati Bandung, Dadang Supriatna melaunching program Bandung Bedas Nyaah ka Indung di Lapang Upakarti, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (21/4/2025). Hal ini sebagai tindaklanjuti program Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Launching program Bandung Bedas Nyaah ka Indung ini bertepatan dengan momentum spesial yakni perayaan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-384 dan disaksikan jajaran Forkopimda serta ribuan peserta upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Bandung.
Acara launching program "Bandung Bedas Nyaah ka Indung" tersebut ditandai dengan penyerahan santunan secara simbolis kepada para lansia dari Bupati dan perwakilan ASN kepada indung asuh. Air mata haru bercampur bahagia terlihat di wajah para lansia penerima bantuan.
Bupati Dadang mengatakan program "Bandung Bedas Nyaah ka Indung" ini lebih dari sekadar program. Menurutnya, launching program ini adalah deklarasi cinta, kepedulian, perlindungan dan penghormatan kepada kaum lansia terutama kaum ibu yang membutuhkan uluran tangan.
"Melalui program Bandung Bedas Nyaah ka Indung ini saya mengajak dan menginstruksikan kepada 17.900 ASN di lingkungan Pemkab Bandung untuk menjadi indung asuh bagi para lansia di Kabupaten Bandung," ucap Bupati Dadang di sela-sela launching.
Bupati yang akrab disapa Kang DS ini menyebut program ini merupakan gerakan moral untuk peduli, berbagi dan terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan lansia terutama kaum ibu di wilayah Kabupaten Bandung yang dimotori oleh para ASN Kabupaten Bandung.
Melalui program ini, para ASN di lingkungan Pemkab Bandung yang berjumlah sekitar 17.900 orang dapat mengangkat minimal satu orang lansia sebagai indung asuh dengan kriteria tidak mampu, berusia 55 tahun ke atas serta diutamakan berasal dari kalangan keluarga dan sanak saudara dari para ASN sendiri.
"Diutamakan lansia yang menjadi indung asuh ini berada di lingkungan terdekat tempat tinggal ASN. Minimal sekali sebulan, ASN wajib mengunjungi indung asuh masing-masing dengan memberikan santunan berupa uang kadeudeuh atau bentuk bantuan lainya yang dibutuhkan oleh indung asuh," tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, program ini juga diintegrasikan dalam aplikasi Daftar Hadir Elektronik (DHE) Kabupaten Bandung, baik untuk pencatatan data indung asuh ASN, aktivitas kunjungan dan pemberian santunan, data base lansia serta monitoring dan evaluasi program.
Selain ASN Kabupaten Bandung, Kang DS juga sempat menyerukan kepada 20 ribuan kader PKK di tiap desa/kelurahan se-Kabupaten Bandung untuk turut mengawal Program Unggulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Nyaah ka Indung.
"Saya mengajak kepada seluruh kader PKK di setiap desa/kelurahan, untuk mengawal Program Unggulan Gubernur Jawa Barat "Jabar Nyaah Ka Indung"," seru Bupati saat acara halal bihalal dan Pengajian Rutin TP PKK Kabupaten Bandung, di Dome Bale Rame, Soreang, Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, program ini bertujuan menempatkan perempuan, khususnya para ibu, sebagai pilar utama dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.
"Nantinya seluruh kader PKK di setiap desa/kelurahan untuk mendata ibu-ibu lansia, untuk didaftarkan ke kepala desanya masing-masing dan disampaikan kepada camat, untuk dapat dimasukan sebagai penerima santunan atau kadeudeuh dari para ASN, agar realisasinya tepat sasaran. Jangan sampai ada lansia di sekitar kita yang tidak terperhatikan atau bahkan terlantar," bebernya.
Para ASN diharapkan untuk menyisihkan sebagian rezekinya, baik dari gaji maupun Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) setiap bulan dan langsung diberikan kepada ibu asuh yang mereka pilih sendiri dari lingkungan sekitar. Adapun nilai santunan dikembalikan kepada para ASN sesuai kemampuan dan keikhlasan masing-masing.
"Saya berharap program ini sudah bisa dilaksanakan mulai bulan Mei 2025, di mana setiap ibu lansia akan mendapatkan kadeudeuh secara rutin setiap bulannya dari para ASN," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah