get app
inews
Aa Text
Read Next : Dari Jawa Barat untuk Palestina: Suarakan Aksi Solidaritas Hentikan Blokade di Gaza

Jabar Bergerak! Stunting Tinggi, Daun Kelor Jadi Senjata Rahasia?

Jum'at, 25 April 2025 | 18:25 WIB
header img
Seminar bertajuk “Menuju Indonesia Bebas Stunting Dengan Daun Kelor. (Foto: Ist)

Sementara itu, menurut dr. Riadi Darwis memaparkan, di masyarakat Sunda, daun kelor sudah lama dimanfaatkan dalam berbagai bentuk, seperti lalapan, sayur bening hingga obat tradisional (seperti balur dengan minyak kelapa).

"Menurut catatan sejarah, daun kelor sudah dikenal sejak masa Kerajaan Sumedang Larang, digunakan sebagai lauk pendamping nasi oleh masyarakat tani. Ini menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor bukanlah hal baru, tapi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun," ujarnya.

Edukasi Gizi Harus Dimulai Sebelum Kehamilan

Manajer Hubungan Eksternal Bio Farma, Yuni Miyansari juga menyoroti pentingnya edukasi gizi sejak dini, bahkan sebelum kehamilan dimulai.

“Stunting bukan hanya berdampak pada tinggi badan, tapi juga kecerdasan anak. Maka, gizi ibu harus dipersiapkan sejak dini,” tegas Yuni.

"Edukasi seperti ini sangat penting dan perlu lebih sering dilakukan agar calon ibu memahami pentingnya menjaga asupan gizi sedari awal. Dengan begitu, kita bisa mempersiapkan generasi bangsa yang lebih sehat dan cerdas," pungkasnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada tahun 2025. Untuk itu, kolaborasi lintas sektor sangat dibutuhkan—mulai dari akademisi, lembaga kesehatan, media, hingga masyarakat umum.

Inovasi seperti pemanfaatan daun kelor menjadi salah satu pendekatan lokal yang berdaya guna dan berkelanjutan.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut