Pulih dari Cedera, Febri Hariyadi Siap Kembali Berikan yang Terbaik untuk Persib

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Winger Persib Bandung, Febri Hariyadi, terus mendapat kesempatan bermain dari pelatih Bojan Hodak setelah pulih dari cedera panjang pada ligamen.

Baca Juga

Bungkam Persib, Malut United Naik ke Peringkat Tiga Klasemen Liga 1

Kali kedua setelah laga melawan PSS Sleman, Febri kembali tampil dalam pertandingan menghadapi Malut United FC pada pekan ke-31 Liga 1 2024/25, Jumat (2/5/2025), yang digelar di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate.

Febri masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-85. Sayangnya, Persib harus menunda peluang juara setelah kalah 0-1 dari Malut United.

Baca Juga

Begini Kata Bojan Hodak Usai Persib Gagal Juara di Ternate

Meskipun demikian, Febri tetap menghargai perjuangan tim, yang berusaha keras menyamakan skor meskipun harus bermain dengan 10 pemain setelah Ciro Alves mendapat kartu merah.

Baca Juga

Tak Gentar Hadapi Calon Juara, Malut United Bidik Kemenangan di Kandang

“Ini jelas bukan hasil yang kita harapkan, tapi kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil terbaik. Hanya saja, kami tidak berhasil meraih poin maksimal,” ungkap Febri, dikutip dari laman resmi LIB, Minggu (4/5/2025).

Setelah melewatkan sejumlah pertandingan musim ini, Febri kini fokus untuk terus meningkatkan performanya seiring berjalannya waktu.

Baca Juga

Kabar Gembira Persib: Febri Hariyadi Siap Unjuk Gigi Lagi di Ternate!

Meski memerlukan waktu untuk mengembalikan sentuhan permainan setelah cedera, ia siap untuk menghadapi tantangan tersebut.

Baca Juga

Persib Siap Hadapi Laga Penentuan Gelar Liga 1, Tantang Malut United di Ternate

“Setelah cedera, tentu tidak mudah. Yang pasti, saya akan terus berusaha meningkatkan performa di setiap pertandingan, langkah demi langkah,” tambah pemain yang akrab disapa Bow ini.

Febri mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada masa pra-musim, yang memaksanya menjalani operasi dan proses pemulihan selama tujuh hingga delapan bulan. Proses pemulihan berjalan lancar berkat kerja keras dan dukungan tim fisioterapis.

“Memang, tujuh bulan itu bukan waktu yang sebentar. Dibutuhkan kesabaran dan kerja keras ekstra. Beruntung saya mendapat bantuan dari fisioterapis di sini, jadi tidak ada kendala berarti, meskipun memang butuh ekstra sabar,” tandasnya.

Editor : Agung Bakti Sarasa