Petani Temukan Mortir Aktif di Kebun Stroberi Ciwidey, Tim Jibom Turun Tangan

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Warga Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, dibuat geger dengan penemuan sebuah benda mencurigakan yang diduga kuat merupakan mortir aktif. Benda berbahaya ini ditemukan di tengah perkebunan stroberi milik seorang warga pada Selasa (13/5/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
Penemuan ini bermula ketika seorang petani bernama Maman Sulaeman (52) tengah asyik mencangkul di kebun stroberinya. Tak disangka, cangkulnya membentur sebuah benda keras di dalam tanah.
"Dikira cuma batu, tapi pas dilihat ternyata mirip mortir," ungkap Maman, seperti yang disampaikan Kapolsek Ciwidey AKP Peeterson Timisela saat dikonfirmasi pada Kamis (15/5/2025).
Usai menemukan benda yang menyerupai mortir tersebut, Maman dengan inisiatif membawanya pulang dengan maksud melaporkannya kepada ketua RT setempat. Langkah ini kemudian ditindaklanjuti dengan laporan ke pihak kepolisian.
"Petugas yang datang ke lokasi langsung mengamankan benda tersebut ke tempat yang lebih aman, yaitu ke perkebunan bawang yang jauh dari pemukiman warga," jelas AKP Peeterson.
Langkah cepat aparat kepolisian ini bertujuan untuk mengantisipasi potensi bahaya yang mungkin timbul.
Mengingat potensi bahaya yang tinggi, Polsek Ciwidey segera berkoordinasi dengan Unit Penjinak Bom (Jibom) dari Brimob Polda Jawa Barat. Keputusan cepat diambil untuk segera melakukan pemusnahan mortir tersebut demi keselamatan warga sekitar.
Proses pemusnahan mortir akhirnya dilakukan pada Rabu (14/5/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB di kawasan wisata Rancaupas, Kecamatan Rancabali. Setelah diidentifikasi, mortir tersebut berukuran 81 mm dan diduga merupakan peninggalan zaman Belanda.
Penemuan mortir aktif ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di area terbuka, terutama di wilayah yang memiliki sejarah panjang. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan benda mencurigakan demi keamanan bersama.
Editor : Agung Bakti Sarasa