Persib Bandung Siap IPO pada 2026, Maruarar Sirait dan Pemkot Siap Investasi

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Klub kebanggaan Jawa Barat, Persib Bandung, mengumumkan rencana strategis untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2026. Langkah ini mengikuti jejak Bali United yang menjadi klub sepak bola pertama di Indonesia yang melepas saham ke publik sejak 2021.
Wacana ini mencuat dalam momen penyerahan trofi Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (24/5/2025). Presiden Klub Persib, Glenn T. Sugita, secara terbuka mendiskusikan rencana IPO tersebut dengan tokoh nasional sekaligus Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
“Kalau Persib melantai di bursa efek, menjadi perusahaan publik, apakah Pak Ara bersedia menjadi investor, membeli saham Persib?” tanya Glenn di hadapan ribuan Bobotoh dan awak media.
Tanpa ragu, Maruarar—yang dikenal dekat dengan Bandung—menyatakan komitmennya untuk menjadi investor besar jika Persib resmi IPO.
“Saya sekolah di Bandung, saya cinta kota Bandung, saya akan investasi Rp100 miliar rupiah untuk Persib Bandung," ucap Maruarar, yang disambut sorak sorai pendukung Persib.
Tak lama setelah percakapan tersebut, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) merilis pernyataan resmi yang menegaskan bahwa IPO bukan sekadar wacana, melainkan bagian dari transformasi menuju klub sepak bola profesional yang modern dan transparan.
“Langkah Persib untuk menjadi klub terbuka lewat Initial Public Offering (IPO) bukan sekadar ambisi, melainkan bagian dari transformasi menuju entitas olahraga profesional yang modern dan transparan,” demikian kutipan rilis resmi PT PBB yang diterima media.
Manajemen juga menegaskan bahwa dengan dukungan dari banyak pihak dan fondasi finansial yang kuat, Persib siap memasuki babak baru sebagai klub yang tidak hanya unggul di lapangan, tetapi juga solid secara struktur korporasi.
Wacana IPO ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Bandung. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengaku siap membeli saham Persib secara pribadi jika klub resmi go public.
“Secara pribadi saya sudah menyiapkan tabungan untuk bisa membeli saham Persib kalau memang IPO,” ujar Farhan.
Lebih lanjut, ia memperkirakan valuasi Persib bisa melampaui angka Rp1 triliun, melihat potensi kekuatan merek klub yang sudah mendunia.
“Menurut saya perkiraan valuasinya bisa di atas Rp1 triliun karena brand equity-nya saja nilainya sudah di atas 30 juta dolar AS. Jadi sudah mendekati Rp500 miliar," jelasnya.
Jika rencana IPO ini berhasil direalisasikan, Persib akan menjadi klub sepak bola kedua di Indonesia yang tercatat di BEI. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat struktur keuangan klub, meningkatkan profesionalisme, serta membuka peluang partisipasi publik dan komunitas suporter dalam kepemilikan klub.
Dengan kombinasi strategi bisnis dan nilai historis yang kuat, IPO Persib diprediksi menjadi momen bersejarah yang tak hanya mengangkat nama klub, tetapi juga industri sepak bola nasional ke level berikutnya.
Editor : Rizal Fadillah