Wisata Permainan Tradisional dan Eksplorasi Lingkungan Kian Digemari Pelajar

BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Wisata edukatif di Kota Baru Parahyangan, Desa Bojonghaleang Kecamatan Saguling, Bandung Barat, banyak diminati pelajar.
Tidak hanya pada hari-hari biasa, seperti pada musim libur akhir pekan pun banyak keluarga yang membawa anak-anaknya untuk datang ke tempat ini.
Mereka ingin mencari suasana berbeda dan memberikan edukasi sambil liburan bareng keluarga.
Ketua Kelompok Usaha Bersama (Kube) Kota Baru Parahyangan, Nining Yuningsih mengatakan edu wisata di Kota Baru Parahyangan sudah berjalan selama enam tahun. Salah satu yang paling diandalkan adalah kaulinan (permainan) jaman baheula.
”Kaulinan jaman baheula ini kan sudah sangat jarang dimainkan. Jadi kami hadirkan sebagai salah satu ciri khas, dan ternyata banyak diminati,” kata Nining, Kamis (29/5/2025).
Selain itu, lanjut Nining, ada juga kegiatan pembutan sabun dengan bahan baku menggunakan daun bunga matahari. Ia pun mengatakan bahwa daun tersebut bisa juga digunakan sebagai herbal.
”Daun bunga matahari bisa dibuat teh sebagai herbal. Untuk herbal kami juga punya unggulan yaitu, jahe dan daun katuk,” sebutnya.
Nining mengaku bahwa awalnya pembuatan sabun herbal ini, berawal dari pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh BRI dan UNPAD dan kemudian dinaungi oleh Yayasan Kota Baru Parahyangan.
Ketua pelaksana kegiatan Hilman menambahkan, di Kota Baru Parahyangan saat ini sedang ada kegiatan edukatif, sehingga pas jika anak-anak sekolah melakukan Kunjungan pada long weekend ini.
“Field trip ke sini ada tiga Pilihan. Eksplorasi lingkungan, pembuatan sabun dan juga permainan tradisional,” ucapnya.
Hilman juga mengatakan bahwa soal permainan anak-anak, pihaknya menghadirkan permainan tradisional yang saat ini sudah nyaris tidak pernah dimainkan lagi. Itu jadi perhatikan karena memiliki manfaat bagi anak-anak.
”Anak-anak itu tidak hanya pembelajaran di dalam kelas. Di Sekolah kami itu ada juga pembelajaran di luar kelas,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan memang seharusnya variatif, terutama field trip yang bisa bermanfaat bagi masa depan para siswa.
Adapun 194 siswa yang sedang berkunjung pada saat kegiatan ini mulai dari kelas 1 sampai kelas 5. Mereka tampak antusias menerima penjelasan dari para pembimbing dan gurunya.
"Kami selalu mengadakan field trip semacam ini agar wawasan para siswanya menjadi lebih luas," tandasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana