Legislator PKB Sebut Masuk Sekolah Jam 6 Pagi Ancam Tradisi Ngaji Subuh Anak

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Rencana Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menerapkan kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 pagi menuai kritik dari berbagai pihak termasuk legislator.
Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PKB Maulana Yusuf Erwinsyah mengatakan, keberatan dengan kebijakan itu.
Maulana menilai kebijakan Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang mewajibkan anak-anak masuk sekolah jam 6 pagi berpotensi menggerus tradisi pendidikan spiritual anak di waktu subuh.
“Banyak keluarga muslim yang memanfaatkan waktu seusai subuh untuk membimbing anak-anak mengaji. Kalau anak-anak harus bersiap sekolah jam 6, maka pendidikan keagamaan ini akan terancam. Padahal inilah waktu emas menanamkan nilai agama dan kedekatan orang tua-anak,” kata Maulana Yusuf, Senin (2/6/2025).
Maulana menyatakan, standard kebaikan dalam pendidikan memang bisa berupa kedisiplinan waktu, namun tidak semua nilai disiplin bisa digeneralisasi menjadi kebijakan massal.
“Kalau kebijakan disiplin waktu pagi itu diterapkan di pesantren atau sekolah berbasis asrama, itu bagus sekali karena memang sudah terbiasa. Tapi konteksnya jika digunakan secara menyeluruh di Jawa Barat menurut saya itu berlebihan," ujar Maulana.
Menurut Maulana, cara berpikir yang menggeneralisasi kondisi ideal untuk semua orang, merupakan kesalahan mendasar dalam perumusan kebijakan publik.
Pola kebijakan disiplin waktu adalah pilihan sadar dari keluarga yang memang siap menjalaninya, bukan sesuatu yang bisa dipaksakan secara seragam kepada seluruh masyarakat.
“Tidak semua keluarga punya kondisi sosial dan ekonomi sama. Ada orang tua yang baru pulang kerja selepas Subuh. Ada pula yang butuh waktu pagi untuk aktivitas rumah tangga dan keagamaan. Negara seharusnya memberi ruang diferensiasi, bukan menyeragamkan,” tuturnya.
Selain itu, kata Maulana, waktu pagi adalah fase krusial dalam kestabilan emosi anak. “Memaksa anak bangun dan bersiap lebih awal dari biasanya akan berdampak pada kelelahan, penurunan konsentrasi, dan bahkan burnout dini, terutama jika tidak dibarengi dengan manajemen tidur memadai,” ucap Maulana.
Maulana menyatakan, secara global, rata-rata jam masuk sekolah di negara-negara maju dan berkembang, termasuk negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Indonesia, Malaysia, Mesir, dan Turki berada di rentang pukul 07.00 hingga 08.30.
Bahkan, beberapa negara, seperti Finlandia dan Jepang, mempertimbangkan waktu masuk lebih siang untuk menyesuaikan ritme biologis anak-anak.
“Jika ingin mendisiplinkan waktu anak-anak, ada cara yang lebih manusiawi dan sesuai konteks. Menyeragamkan semua sekolah masuk pukul 06.00 justru meniru disiplin ala militer, bukan pendidikan,” ujarnya.
Editor : Agus Warsudi