World Bike Day, Komunitas Ajak Pelajar di Kota Bandung Biasakan Pakai Sepeda ke Sekolah

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Komunitas Bike to Work Bandung mengajak para pelajar di kota Paris van Java menggalakkan gerakan bike to school. Seruan ini disampaikan komunitas Bike to Work Bandung dalam rangka World Bicycle Day atau Hari Sepeda Sedunia yang diperingati setiap 3 Juni.
Ketua Bike to Work Bandung Moch Andi Nurfauzi mengatakan, Kota Bandung memiliki fasilitas yang menunjang masyarakat bersepeda termasuk pelajar.
Saat ini banyak jalur khusus sepeda yang bisa digunakan dan sekolah pun menyediakan tempat parkir khusus sepeda.
Namun, kata Andi, saat ini, masih sedikit siswa yang bersepeda dari rumah ke sekolah. Padahal tidak sedikit sekolah yang telah menyediakan fasilitas bagi pengguna sepeda.
"Momen World Bicycle Day harus menjadi tonggak untuk kita termasuk pemerintah daerah membudayakan penggunaan sepeda kembali, tidak terkecuali bike to school karena penggunaan sepeda ini harus menyasar ke semua generasi dan semua kalangan," kata Ketua Bike to Work Bandung, Selasa (3/6/2025).
Andi menyatakan, sebanyak delapan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bandung serius mendukung program bike to work. Menurut Andi, program tersebut menjadi jalan masuk untuk membangun budaya bersepeda sejak dini di masyarakat.
"Di Kota Bandung delapan SMP mendukung program bike to school, di antaranya ada SMPN 48, SMPN 30, SMPN 34, SMP PGRI 7, SMPN 51, SMPN 54, SMPN 56, dan SMPN 73," ujar Andi.
Sekolah-sekolah itu, tuturnya, berada di tengah kota, timur, dan selatan Kota Bandung. Sekolah ini sudah memberikan dukungan kepada pelajar dan tenaga pendidik dan pekerja di sekolah untuk menggunakan sepeda.
"Mereka sudah ada infrastruktur. Kemudian rambu-rambu pendukung yang relevan dengan keselamatan bersepeda juga telah tersedia," tuturnya.
Andi mengatakan, untuk mendukung penggunaan sepeda bagi siswa yang berangkat ke sekolah, komunitas Bike to Work pun siap memberikan bantuan perbaikan sepeda yang dirasa sudah kurang laik dipakai.
"Program ini sudah berjalan beberapa tahun ke belakang dan mulai tahun ini akan dimasifkan," ucap Andi.
Bantuan itu, ujar Andi, diharapkan memotivasi pelajar berangkat ke sekolah menggunakan sepeda. "Kami ada program Lumbung Goes, semacam pengumpulan dan daur ulang bagian sepeda yang masih berfungsi baik untuk disalurkan ke teman-teman yang sepedanya butuh perbaikan," ujarnya.
"Tujuannya adalah mendukung siswa yang punya semangat untuk bersepeda, tapi sepedanya bermasalah," tutur Andi.
Untuk siswa yang ingin mendapatkan perbaikan, kata Andi, mereka bisa meminta ke sekolah untuk kemudian sekolah yang akan menginformasikan ke komunitas Bike to Work.
"Data dari sekolah ini menjadi rujukan komunitas bahwa siswa yang ingin sepedanya diperbaiki memang kerap datang ke sekolah memakai sepeda," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, budaya bersepeda di perkotaan sangat penting, terutama di Bandung yang memiliki keterbatasan ruang.
"Bandung ini kota yang sempit. Tapi bukan alasan untuk tidak membuka ruang bagi pesepeda. Justru lewat kegiatan ini, kami mengedukasi publik bahwa jalanan adalah ruang bersama," kata Wali Kota.
Farhan menyoroti peran pesepeda sebagai pengguna jalan yang kritis. Pesepeda lebih sensitif terhadap kondisi jalan, sehingga bisa menjadi pendorong percepatan perbaikan infrastruktur.
"Kalau jalannya rusak, pesepeda akan tahu duluan. Itu menjadi masukan bagi kami di pemerintah untuk mempercepat perbaikan," ujarnya.
Menurut Farhan, kebiasaan dan budaya bersepeda sebaiknya dimulai sejak usia sekolah. Dengan begitu, seseorang akan gemar bersepeda sejak muda hingga dewasa. "Pemerintah Kota Bandung berkomitmen mendukung gerakan bersepeda," tutur Farhan.
Bahkan, Farhan berjanji bahwa Pendopo dan Balai Kota Bandung akan selalu terbuka bagi komunitas pesepeda setiap peringatan Hari Sepeda Sedunia lima tahun ke depan.
Editor : Agus Warsudi