get app
inews
Aa Text
Read Next : Cara Daftar SPMB Jabar 2025 Online: Syarat, Jadwal, dan Tips Lulus

Jabar Jadi Percontohan Nasional, Pemerintah Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Selasa, 10 Juni 2025 | 16:59 WIB
header img
Menkes Budi dan Gubernur Dedi. (Foto: Redaksi/iNews Bandung Raya)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam program strategis untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini resmi diluncurkan dalam acara "Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Kematian Ibu dan Kematian Bayi" yang digelar di Auditorium RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, pada Selasa (10/6/2025).

Apresiasi untuk Jawa Barat

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi capaian Jawa Barat dalam bidang kesehatan, khususnya keberhasilan RSUP Dr. Hasan Sadikin dalam menangani operasi kembar siam. Menurutnya, prosedur ini merupakan salah satu yang paling kompleks dan hanya bisa dilakukan oleh sedikit rumah sakit di Indonesia.

"Ini adalah prosedur medis yang paling sulit. Hanya Jakarta, Surabaya, dan Bandung yang rutin melakukannya, dan tingkat keberhasilan tertinggi ada di Bandung," ujar Budi.

Kontribusi Signifikan Turunkan Stunting Nasional

Selain keberhasilan medis, Jawa Barat juga mendapat pujian atas kontribusinya dalam penurunan angka stunting secara nasional. Data menunjukkan penurunan signifikan dari 21% menjadi 15,9% dalam waktu singkat. Angka ini berperan besar dalam penurunan angka stunting nasional dari 21% ke 19%.

Menkes menantang Jawa Barat untuk terus menurunkan angka tersebut hingga di bawah 10%, yang diyakini akan berdampak besar terhadap pencapaian target nasional.

Pilot Project di Tiga Kabupaten Prioritas

Sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, Jawa Barat secara otomatis memiliki tantangan besar dalam hal kematian ibu dan bayi. Untuk itu, pemerintah menetapkan tiga kabupaten prioritas sebagai lokasi proyek percontohan, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut—daerah yang mencatatkan angka kematian ibu dan anak cukup tinggi.

Program ini akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga para bidan. Dalam waktu tiga bulan, diharapkan dapat ditemukan pola penanganan efektif yang bisa diadaptasi di seluruh Indonesia.

Komitmen Gubernur Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian Kesehatan. Ia menyoroti pentingnya peran negara dalam menjamin kesehatan warganya. Salah satunya adalah keputusan untuk menanggung penuh biaya operasi kembar siam, yang sebelumnya direncanakan dilakukan secara pribadi.

Ia juga membuka akses darurat melalui nomor khusus yang bisa dihubungi warga jika mengalami masalah kesehatan mendesak, serta menjamin pembiayaan tanpa batas bagi kasus-kasus kesehatan kritis.

Target Ambisius Jawa Barat

Dedi menyatakan target ambisius untuk menurunkan angka stunting hingga 5%, bahkan berharap bisa mencapai 4%, jauh di bawah target nasional. Ia juga menargetkan penurunan angka kematian ibu dan anak yang saat ini masih menyumbang 17% dari total nasional.

"Kalau Pak Menteri targetnya di bawah 10%, saya ingin 5%, syukur-syukur bisa 4%. Saya sudah instruksikan agar ada insentif untuk bidan dan kepala desa yang berhasil menciptakan nol kematian ibu dan anak serta nol stunting di desanya," ujar Dedi.

Fokus Utama: Kesehatan Warga Jawa Barat

Dedi menegaskan bahwa prioritas utama pemerintah provinsi tahun ini adalah kesehatan warganya, terutama anak-anak, remaja, dan orang tua. Ia berharap program ini dapat membawa perubahan besar dalam sistem pelayanan kesehatan di Jawa Barat.

"Jawa Barat itu cager, bager, bener, pinter, singer. Maka tahap pertama yang harus kita capai adalah ‘cager’—sehat dulu. Kesehatan adalah fondasi utama," pungkasnya.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut