Tel Aviv Lumpuh Akibat Serangan Iran, Warga Mengungsi dan Kota Menjadi Sunyi

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Kota metropolitan Tel Aviv mendadak berubah menjadi wilayah yang nyaris tanpa denyut kehidupan menyusul rentetan serangan rudal dari Iran yang menghantam berbagai titik strategis sejak akhir pekan lalu. Situasi ini memaksa pemerintah Israel mengambil langkah ekstrem dengan menghentikan sebagian besar aktivitas publik dan memberlakukan pembatasan ketat di seluruh kota.
Pantauan terbaru dari media Rusia, RIA Novosti, pada Selasa (17/6/2025), menggambarkan Tel Aviv seperti kota mati. Pemerintah setempat telah menutup sekolah, menghentikan operasional bisnis, dan melarang pertemuan umum guna mengurangi risiko korban jiwa. Warga yang tidak mengungsi ke daerah lebih aman atau ke luar negeri, memilih bertahan di rumah, tempat perlindungan darurat, maupun bunker bawah tanah.
Transportasi umum nyaris lumpuh, hanya menyisakan layanan terbatas. Rumah sakit tetap dibuka dengan jam operasional khusus untuk menangani korban maupun pasien reguler. Meski suasana mencekam, beberapa kafe dan minimarket tetap beroperasi dalam jadwal terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
"Pada hari-hari awal serangan, sempat terjadi kepanikan. Banyak warga memborong bahan makanan dan kebutuhan pokok karena takut perang berkepanjangan," ujar seorang warga Tel Aviv yang enggan disebutkan namanya.
Meningkatnya ancaman serangan dari Iran membuat Israel mengaktifkan sistem peringatan berlapis. Tahap awal dimulai dari deteksi aktivitas peluncuran oleh militer atau badan intelijen. Ketika peluncuran terkonfirmasi, warga diberi waktu sekitar 5 hingga 8 menit untuk mengungsi ke tempat aman. Peringatan akhir disampaikan melalui sirene serangan udara yang berbunyi antara 60 hingga 90 detik sebelum rudal diperkirakan menghantam.
Editor : Rizal Fadillah