Terseret Ombak, Wisatawan Bandung Ditemukan Tewas di Pantai Sayangheulang Garut

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Setelah dua hari pencarian intensif, wisatawan asal Cimaung, Kabupaten Bandung, yang dilaporkan hilang akibat terseret ombak di Pantai Sayangheulang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Korban bernama Maman (42) ditemukan pada Senin (7/7/20225) pagi sekitar pukul 05.45 WIB oleh seorang nelayan di perairan Sayangheulang, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Jarak penemuan sekitar 2,5 kilometer dari titik awal korban terseret ombak, tepatnya di wilayah Pengkolan Mala, Desa Mancagahar.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasat Polairud) Polres Garut, Iptu Aep Saprudin, membenarkan penemuan tersebut.
"Penemuan bermula saat seorang nelayan melihat sosok tubuh mengapung di laut. Ia segera melapor kepada Tim SAR Gabungan," ujar Aep.
Setelah menerima laporan, Tim SAR gabungan bergerak cepat menggunakan perahu karet milik Basarnas untuk melakukan evakuasi. Jenazah berhasil dievakuasi ke darat sekitar pukul 07.30 WIB dan langsung dibawa ke RSUD Pameungpeuk untuk proses identifikasi.
Menurut kesaksian warga, korban saat itu sedang berjalan di sekitar karang pantai dan terlalu ke tengah. Ombak besar datang secara tiba-tiba dan menyeret tubuh korban ke laut. Saksi sempat mengingatkan korban agar tidak terlalu ke tengah, namun imbauan tersebut tidak diindahkan.
"Korban datang ke Pantai Sayangheulang untuk berwisata. Namun nahas, ombak besar menyeret tubuhnya hingga ke tengah laut," tambah Aep.
Proses pencarian korban dilakukan secara intensif selama dua hari oleh tim gabungan dari Basarnas, Polairud, dan relawan setempat. Setelah proses identifikasi selesai, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Bandung.
Aep mengimbau seluruh wisatawan agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di pantai dan selalu mematuhi arahan petugas.
"Kami mengapresiasi kerja keras seluruh unsur SAR dalam proses pencarian ini. Kami juga mengingatkan wisatawan agar selalu waspada terhadap kondisi laut," tutupnya.
Editor : Rizal Fadillah