Belasan Bus Pariwisata di Lembang Dilakukan Ramp Check, Pastikan Keamanan Kendaraan dan Sopir
BANDUNG BARAT,iNews BandungRaya.id - Petugas gabungan melakukan pemeriksaan ramp check kendaraan bus pariwisata di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pemeriksaan yang dilakukan di kawasan objek wisata Terminal Wisata Grafika Cikole (TWGC) Lembang ini melibatkan petugas dari Dinas Perhubungan, kepolisian, dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
"Pemeriksaan ramp check kelayakan bus pariwisata ini menyasar ke tempat-tempat wisata untuk keselamatan pengguna jalan," terang Kepala Dinas Perhubungan KBB, Mochammad Ridwan Evi kepada wartawan di lokasi, Kamis (25/12/2025).
Menurutnya bus pariwisata jadi perhatian utama karena saat ini bertepatan dengan momen libur panjang Natal dan Tahun Baru. Sebelumnya pihaknya juga telah melakukan hal serupa dengan mendatangi ke setiap PO bus di Bandung Barat.
Pemeriksaan yang dilakukan personel gabungan dilakukan untuk memastikan armada bus yang digunakan layak secara teknis. Sementara pemeriksaan oleh personel Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) untuk memeriksan dan memastikan kondisi pengemudi bus apakah dalam pengaruh obat-obatan atau tidak.
Total ada sekitar 10 unit bus dan elf yang dilakukan pemeriksaan. Hasilnya, semua unit diklaim dalam kondisi laik jalan semua. Hanya saja petugas masih menemukan adanya bus yang menggunakan klakson telolet padahal sudah dilarang.
"Ada satu bus yang menggunakan klakson telolet. Kami langsung cabut karena itu memang tidak boleh dan bisa mengurangi fungsi pengereman," jelas Ridwan.
Ia memastikan pemeriksaan ramp check sangat penting untuk memastikan kelaikan bus khususnya dimusim libur seperti sekarang ini. Prinsipnya keselamatan dan keamanan penumpang menjadi prioritas pihaknya.
"Kami tentunya ingin mengutamakan keselamatan perjalanan setiap wisatawan," imbuhnya.
Kepala BNN KBB AKBP Agus Widodo mengatakan, ada 12 sopir bus pariwisata yang dilakukan tes urine. Hasilnya, semua sopir itu dipastikan tidak terkontaminasi narkotika maupun obat-obatan terlarang.
"Kami melakukan pemerikaan untuk memastikan sopir tidak dalam pengaruh narkotika dan obat-obatan terlarang. Hasilnya tidak ada yang positif," kata dia.
Pemeriksaan urine terhadap sopir bus ini sangat penting untuk memastikan kondisi mereka tidak terpengaruh narkotika dan obat-obatan terlarang. Sebab dampak dari pengaruhnya sangat berbahaya ketika berkendara.
"Narkotika dan obat-obatan terlarang ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi refleks di jalan," ujarnya.
Sementara itu berdasarkan pantauan, petugas Dinas Perhubungan didampingi polisi melakukan pemeriksaan satu per satu bus pariwisata baik secara fisik dari mulai kondisi sistem pengereman, ban dan lainnya hingga kelengkapan administrasi. Sedangkan sopirnya dilakukan tes urine oleh BNN KBB. (*)
Editor : Rizki Maulana