Ribuan Pemuda Suarakan Kemerdekaan Palestina, BKSAP Siapkan UU Boikot

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Ribuan pemuda dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul di Gedung Merdeka – Museum Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (12/7/2025), untuk mengikuti “Konferensi Pemuda Indonesia untuk Gaza Dalam Rangka Mewujudkan Dasa Sila Bandung” yang diselenggarakan oleh Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI.
Acara ini bukan sekadar pertemuan simbolik, melainkan bentuk konkret dukungan terhadap kemerdekaan Palestina sekaligus wujud implementasi Dasa Sila Bandung. Lokasi penyelenggaraan pun sarat makna, mengingat Palestina pernah hadir dalam Konferensi Asia Afrika di tempat yang sama 70 tahun lalu.
Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menyampaikan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi DPR RI dengan Yayasan Wakaf Masjid Salman ITB dan melibatkan 162 organisasi kepemudaan.
Ia menegaskan bahwa DPR tengah menyusun Rancangan Undang-Undang Dukungan Boikot dan Sanksi (RUUDBS) yang akan menjadi instrumen hukum dalam mendukung perjuangan Palestina.
“Ini menjadi kekuatan yang mengikat bahwa di mana pun ada kejahatan kita bisa untuk membantu minimal tidak membeli, minimal tidak membeli [melakukan] boikot," ujar Mardani.
Selain legislasi, DPR juga fokus pada peran aktif di forum internasional dan membangun kolaborasi luas, khususnya dengan generasi muda, akademisi, serta kementerian terkait.
"Urusan kemerdekaan Palestina tidak bisa cuma dipikul oleh DPR, legislatif, eksekutif saja, seluruh pihak harus terlibat," jelasnya.
Menurut Mardani, antusiasme tinggi terlihat dari peserta konferensi. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 70% peserta tidak mendukung solusi dua negara dan lebih memilih pendekatan yang mendorong kemerdekaan penuh Palestina. Namun ia juga mengingatkan, perjuangan harus disertai dengan kesadaran akan realita geopolitik global.
Di sesi yang sama, Prof. Jamhari Makruf, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), menekankan pentingnya mempertimbangkan keberlangsungan dua bangsa secara damai.
"Perdamaian itu berarti harus dicapai dengan dua hal. Bagaimana Israel dan Palestina bisa duduk bersampingan untuk hidup berbarengan secara damai," katanya.
Suyadi Pawiro, Staf Ahli Kemenpora, mengingatkan agar idealisme pemuda tetap dijaga dan diarahkan secara produktif.
“Yang harus dijaga barangkali semangat itu, idealisme itu. Sambil kita terus mencari peluang, apa yang kita bisa lakukan ke depan," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Kadir Jaelani, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (ASPASAF) Kementerian Luar Negeri, menilai konferensi ini sangat relevan dengan semangat anti-kolonial Konferensi Asia Afrika.
“Palestina adalah satu-satunya bangsa yang sampai hari ini belum merdeka, oleh karenanya kami melihat konferensi ini dapat semakin mengkristalkan dan semakin mensolidkan posisi Indonesia terutama untuk mendukung kemerdekaan Palestina," jelasnya.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyambut hangat kehadiran ribuan pemuda dan menyatakan kebanggaannya atas peran Bandung sebagai tuan rumah.
“Ini merupakan salah satu upaya kita untuk terus-menerus tidak pernah berhenti menggaungkan bahwa satu kita akan selalu memperjuangkan dan menyuarakan kemerdekaan bagi Palestina," tegas Farhan.
Ia pun menambahkan komitmen Kota Bandung sebagai pusat suara solidaritas global.
“Apalagi juga hadir para pemuda dari seluruh Indonesia kalau enggak salah ada 162 organisasi kepemudaan hadir semua di sini,” tandasnya.
Editor : Agung Bakti Sarasa