Zaini Shofari Optimistis Yusuf Ridwan Kawal dan Suarakan Kepentingan Masyarakat Jabar

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Fraksi PPP DPRD Jabar, Zaini Shofari mengaku optimis Yusuf Ridwan suarakan kepentingan rakyat di Jawa Barat.
Yusuf Ridwan dilantik sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Jabar menggantikan Dedi Damhudi dari Fraksi PPP yang meninggal dunia.
Zaini menilai kehadiran anggota baru dapat memperkuat peran Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam menyuarakan kepentingan masyarakat.
“Alhamdulillah, yang pasti sudah hampir mau tiga bulan sekarang sudah ada Pergantian Antar Waktu (PAW) ini mengisi kekosongan yang sudah lama, sehingga semakin sinergis menjadi kekuatan Partai Persatuan Pembangunan bisa lebih menyuarakan terkait dengan aspirasi serta masukan dari masyarakat,” kata Zaini, baru-baru ini.
Menurut Zaini, pengalaman Yusuf Ridwan sebagai legislator selama empat periode di DPRD Kabupaten akan menjadi modal penting dalam penyesuaian tugas di tingkat provinsi.
“Yang pasti kalau beliau kan sudah empat kali menjadi anggota DPRD Kabupaten, jadi adaptasinya pasti akan lebih cepat dibanding yang baru. Mudah-mudahan bisa lebih klop menyuarakan suara masyarakat Jawa Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Yusuf Ridwan yang baru dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, menyampaikan bahwa dirinya akan lebih dulu mempelajari berbagai persoalan yang ada di Komisi I sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Yang jelas kami masih meraba-raba, kami juga masih melihat-lihat. Yang jelas pertama kalau dalam satu sebuah bahasa dari agama itu sebelum kita masuk ke dunia politik itu harus betul-betul bisa menganalisa dulu,” ujarnya.
Yusuf menyebut bahwa perhatian utamanya akan difokuskan pada permasalahan besar di daerah pemilihannya, yakni Kabupaten dan Kota Sukabumi. Ia menyinggung isu strategis seperti alih fungsi lahan di kawasan pegunungan serta kondisi sungai yang memerlukan perhatian serius.
“Yang jelas bahwa ketika kemarin itu almarhum itu di antaranya yang paling prioritas adalah tentang persoalan yang begitu besar di Kabupaten dan Kota Sukabumi, dapil kami sendiri, itu tentang persoalan alih fungsi gunung, kemudian tentang persoalan sungai, dan lain sebagainya,” jelas Yusuf.
Ia juga menyinggung program ‘Jabar Istimewa’ Yang pernah dicanangkan Gubernur Jawa Barat. Menurutnya, pernyataan bahwa Sukabumi merupakan daerah rawan bencana memang sesuai dengan realita di lapangan.
“Hal ini sesuai dengan kenyataan di lapangan,” pungkasnya. (*)
Editor : Abdul Basir