get app
inews
Aa Text
Read Next : ASDEPSI Gelar Rakernas, Bahas Peran Strategis Kelembagaan DPRD Provinsi

Kolaborasi Bersejarah: Satria Muda dan Persib Satukan Kekuatan di Bandung

Selasa, 05 Agustus 2025 | 16:00 WIB
header img
Satria Muda resmi bermarkas di Bandung. (Foto: Dok Satria Muda)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Salah satu klub basket paling legendaris di Indonesia, Satria Muda Jakarta, resmi mengubah identitasnya menjadi Satria Muda Bandung. Transformasi ini sekaligus menandai langkah strategis klub dengan bergabung di bawah payung PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB)—entitas yang juga menaungi tim sepak bola ternama, Persib Bandung.

Perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan bagian dari visi besar untuk memperluas cakupan dan dampak klub di dunia olahraga Tanah Air, khususnya di Jawa Barat.

“Kami bangga bisa berjalan bersama PERSIB, sebuah brand besar yang identik dengan profesionalisme dan komitmen terhadap olahraga,” ujar Christian Ronaldo Sitepu, Managing Director Satria Muda. “Kami berharap kehadiran kami di Bandung dapat menjadi energi baru bagi perkembangan basket di kota ini.”

Bukan Saingan, Tapi Mitra untuk Kemajuan Basket Bandung

Dalam pernyataan resminya, manajemen menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk menggantikan klub-klub basket Bandung yang sudah ada, termasuk Prawira Bandung yang sukses menjuarai IBL 2023. Justru sebaliknya, Satria Muda Bandung diharapkan bisa menjadi bagian dari sinergi besar untuk memajukan ekosistem basket di wilayah tersebut.

“Kami ingin memperkaya dinamika bola basket Bandung, membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dalam pengembangan talenta, kompetisi, hingga keterlibatan komunitas,” demikian bunyi rilis resmi klub.

Rekam Jejak Emas Satria Muda

Didirikan pada 28 Oktober 1993, Satria Muda memulai perjalanan dari divisi bawah kompetisi Kobatama dan dengan cepat menanjak ke kasta tertinggi. Musim debut di tahun 1996 mereka tutup di peringkat keempat—prestasi gemilang untuk tim pendatang baru saat itu.

Namun tak lama setelahnya, tantangan berat menghadang. Musim 1998 menjadi masa suram saat klub mengakhiri kompetisi tanpa kemenangan. Titik balik terjadi ketika Grup Mahaka, dipimpin oleh Erick Thohir, mengambil alih manajemen dan merombak struktur tim.

Hasilnya langsung terlihat. Satria Muda keluar sebagai juara Kobatama 1999, membuka era keemasan klub yang terus berlanjut di era IBL. Di bawah pelatih legendaris Fictor Gideon Roring, tim meraih enam gelar domestik dan satu gelar tingkat Asia Tenggara.

Kepemimpinan berlanjut ke Octaviarro Romelly Tamtelahitu, yang membawa Satria Muda juara musim 2011/2012, disusul oleh Cokorda Raka (juara 2015), dan Youbel Sondakh (juara 2018 & 2022). Total, Satria Muda telah mengoleksi 12 gelar juara liga, menjadikannya salah satu tim tersukses dalam sejarah basket Indonesia.

IBL 2026: Target Gelar Ke-13 dari Kota Kembang

Transformasi menjadi Satria Muda Bandung juga membawa target besar: menjadi juara IBL 2026 dan mempersembahkan gelar ke-13 bagi klub. Musim tersebut akan menjadi debut Satria Muda sebagai wakil Kota Bandung di kompetisi tertinggi basket nasional.

“Kami menyambut dengan hangat kehadiran Satria Muda di Bandung,” ungkap Adhitia Putra Herawan, Deputy CEO PT PBB. “Langkah ini akan memperkuat ekosistem olahraga kami, dan menjadi bagian penting dari visi kami untuk terus berkembang dan mencetak prestasi di berbagai cabang.”

Manajemen juga menyampaikan komitmen untuk aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal agar keberadaan mereka bisa diterima dan didukung penuh oleh masyarakat Bandung.

Editor : Agung Bakti Sarasa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut