Ekowisata Baru Lahir dari Reboisasi! Geo Dipa Energi Hijaukan Sugihmukti

BANDUNG, inewsBandungRaya.id - PT Geo Dipa Energi (Persero) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan sosialisasi rencana reboisasi lahan kompensasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Patuha 2 di Desa Sugihmukti, Kabupaten Bandung, pada Rabu (30/7/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah awal penyusunan rancangan teknis reboisasi berbasis kolaborasi dan pelestarian ekosistem.
FGD bertujuan menyosialisasikan hasil observasi dan survei lapangan yang telah dilakukan di kawasan lahan kompensasi (lakom) IPPKH Patuha 2, sekaligus menjaring masukan dari pemangku kepentingan seperti pemerintah desa, akademisi, dan masyarakat lokal.
Sari Ramadhani, perwakilan PT Geo Dipa Energi, menegaskan komitmen perusahaan untuk memulihkan kawasan hutan dan memberdayakan masyarakat sekitar.
“Kami berkomitmen kepada pemerintah untuk memulihkan kawasan ini menjadi hutan kembali dalam tiga tahun. Harapannya, kawasan ini bisa dikelola oleh warga Sugihmukti sebagai hutan yang memberi manfaat ekologis dan sosial, termasuk potensi menjadi kawasan ekowisata seperti bird watching, camping, dan forest walk,” ungkap Sari.
Langkah awal yang sudah dilakukan yakni pemasangan patok batas bidang tanam (BT). Rencana reboisasi akan dibagi menjadi tiga zona dengan pola tanam intensif 4x4 meter dan 4x3 meter. Jenis tanaman yang diusulkan mencakup spesies lokal seperti rasamala, puspa, sarinten, kibogor, dan caringin, tanaman endemik yang juga tumbuh di sekitar lakom.
Dari sisi keilmuan, Dr. Teguh Husodo dari FMIPA Universitas Padjadjaran mengungkap potensi keanekaragaman hayati yang masih tinggi di wilayah tersebut.
“Kami mencatat lebih dari 100 jenis flora dan fauna, termasuk spesies langka seperti kukang jawa, burung elang, dan bangkong tuli yang jadi indikator air bersih. Kawasan ini berpotensi besar dikembangkan sebagai ekowisata dan bisa masuk kawasan hutan lindung yang utuh,” jelas Teguh.
Riza, perwakilan dari Pemerintah Desa Sugihmukti, menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam pengelolaan hutan ini ke depan.
“Kami ingin pengelolaan kawasan ini bermanfaat langsung bagi masyarakat. Maka, bentuk pengelolaan ke depan harus sesuai aspirasi warga,” ujarnya.
Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan akademisi, reboisasi IPPKH Patuha 2 diharapkan menjadi contoh pengelolaan hutan kolaboratif berbasis komunitas yang sukses di Jawa Barat.
Editor : Rizal Fadillah