get app
inews
Aa Text
Read Next : Langkah Lembut dari Bandung Menuju Indonesia Bebas Kanker Serviks

EISCC 2025 Resmi Dibuka, 170 Atlet Panjat Tebing Siap Bersaing di Bandung

Kamis, 14 Agustus 2025 | 16:03 WIB
header img
EISCC 2025 hadir di Bandung 14–17 Agustus, diikuti 170 atlet panjat tebing dari seluruh Indonesia. Foto: Ist.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Bandung kembali menjadi pusat perhatian para pecinta panjat tebing tanah air. EIGER Adventure menggelar EIGER Independence Sport Climbing Competition (EISCC) 2025, ajang yang telah menjadi tradisi tahunan selama 16 tahun berturut-turut. Kompetisi ini digelar bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus.

Pertama kali digelar pada 2001, EISCC kini menjadi salah satu tolok ukur prestasi bagi para atlet panjat tebing. Tahun ini, kompetisi berlangsung di Eiger Flagship Store Bandung, Jalan Sumatera No. 23, Braga, Kota Bandung, sekaligus memperkenalkan koleksi produk terbaru bertajuk  "VERT" lini perlengkapan panjat tebing dan gaya hidup berperforma tinggi.

Satria Nurzaman, Brand Strategic EIGER, menjelaskan bahwa VERT hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pemanjat profesional hingga pemula.

“VERT diambil dari kata "vertical", merepresentasikan musim panjat EIGER. Kami ingin mempopulerkan olahraga ini bukan hanya di kalangan atlet, tapi juga sebagai gaya hidup, termasuk untuk perempuan dan anak-anak,” ujarnya.

Peserta dari Seluruh Indonesia

EISCC 2025 dibuka Kamis (14/8) dengan seremoni meriah. Sebanyak 170 atlet dari berbagai penjuru Indonesia siap berlaga di empat kategori utama: Lead Men, Lead Women, Speed Men, dan Speed Women.

Mamay S. Salim, Senior Advisor EIGER sekaligus pendiri Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan inisiator EISCC, menyebut kompetisi ini sebagai ruang lahirnya atlet-atlet berprestasi.

“Sejak 2001, EISCC telah melahirkan nama-nama besar seperti Yuyun Yuniar, Wilda Baco Ahmad, dan Ronald Mamarimbing, yang kini berkiprah di ajang internasional,” kata Mamay.

Prestasi Tim Panjat Indonesia di Ketinggian 6.000 Meter

Ketua Umum Pengurus Pusat FPTI, Yenny Wahid, juga memaparkan pencapaian luar biasa tim panjat tebing Indonesia yang baru-baru ini berhasil menaklukkan tebing dengan ketinggian sekitar 6.000 meter di Pakistan.

“Ini mungkin adalah tim Asia pertama yang berhasil mencapai puncak tersebut. Prestasi ini menjadi sumbangsih kita dalam rangka 80 tahun Indonesia Merdeka, membuktikan kemampuan pemanjat Indonesia luar biasa,” ujar Yenny.

Menurutnya, persiapan ekspedisi ini memakan waktu setahun penuh. Tim berlatih di Gunung Kelud untuk aklimatisasi suhu, sebelum berangkat ke Pakistan awal Juli. Proses pendakian hingga puncak memakan waktu 10 hari, dan keberhasilan dicapai dua hari sebelum wawancara ini.

Yenny juga optimistis menghadapi ajang internasional mendatang. Dengan kembalinya panjat tebing di SEA Games, Indonesia memiliki peluang besar untuk meraih medali, bahkan mempersiapkan atlet muda untuk Olimpiade Los Angeles.

“Stok atlet kita banyak. Usia 18–19 tahun saja sudah ada yang catatan waktunya mendekati senior. Ini modal penting untuk ajang internasional,” katanya.

Dukungan dari FPTI dan IFSC Asia

Pembukaan EISCC ke-16 turut dihadiri Sekretaris Jenderal International Federation of Sport Climbing (IFSC) Asia, Rasip Isnin. Ia menilai EISCC berpotensi menjadi ajang berskala Asia.

“Indonesia sudah 7–10 langkah di depan negara Asia Tenggara lain. Ajang seperti ini bisa menjadi pemantik bagi kawasan untuk berkembang,” ucapnya.

Hadiah dan Kategori Hiburan

EISCC 2025 berlangsung 14–17 Agustus, memperebutkan total hadiah Rp110 juta dan voucher belanja Rp24 juta. Selain kategori profesional, ada juga Speed Rookie, EIGER Kids Fun Climb, Lead Panjat Pinang, dan Rockmaster bagi legenda panjat tebing.

Ajang ini menjadi lebih dari sekadar kompetisi. Ia adalah perayaan semangat kemerdekaan, dedikasi, dan bukti bahwa Indonesia adalah salah satu kekuatan besar panjat tebing dunia.

Bandung Bersiap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia

Momentum ini turut disambut oleh Wali Kota Bandung, Muhamad Farhan. Menurutnya, Bandung kini resmi dijadikan kota asal-usul dan pengembangan panjat tebing di Asia.

“Alhamdulillah Federasi Panjat Tebing Asia datang langsung bersama Bu Yenny Wahid, menjadikan Bandung sebagai kota asal-usul dan pengembangan panjat tebing yang sudah mencapai prestasi terbaik di Olimpiade,” kata Farhan.

Ia menjelaskan, sport tourism memiliki dampak besar bagi ekonomi dan industri lokal. “Ketika atlet naik ke atas, itu memberi inspirasi ke anak muda. Dari situ hobi tersalurkan lewat sport tourism, dan yang terbangkitkan adalah industri – mulai dari perlengkapan seperti Eiger, sampai hotel dan sektor lainnya,” jelasnya.

Farhan juga mengungkapkan bahwa pada 2026, Bandung akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia Panjat Tebing. Lokasi yang disiapkan antara lain Pajajaran dan Saparua, dengan fasilitas yang akan direnovasi sesuai standar internasional.

“Kita akan perbarui venue dengan standar internasional, supaya atlet kita yang sudah masuk ranah global bisa terus berlatih maksimal,” ujarnya.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut