Merinding, Bendera Merah Putih 20 Meter Terbentang di Cikapayang

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id – Suasana Car Free Day (CFD) di kawasan Simpang Dago Cikapayang berubah hening pada Minggu (17/8/2025) pukul 10.00 WIB. Warga yang tengah melintas serentak berdiri tegak dan memberi hormat, ketika bendera Merah Putih sepanjang 20 meter dibentangkan dari atas Jalan Layang Pasopati.
Momen itu kian khidmat saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Para petugas Pemadam Kebakaran Kota Bandung membentangkan bendera raksasa, sementara masyarakat yang hadir termasuk pengendara yang kebetulan melintas ikut melakukan penghormatan tepat ketika teks Proklamasi dibacakan di Istana Merdeka, Jakarta.
Neti (50), seorang pesepeda, mengaku tak menyangka akan menyaksikan upacara di ruang publik.
“Kebetulan rute goes santainya lewat Dago. Ternyata dapat kejutan ada upacara on the road. Katanya biasanya diadakan indoor, sekarang outdoor jadi surprise banget,” ujarnya.
Neti berharap tradisi ini bisa terus dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dengan lokasi yang lebih kondusif agar kesakralannya tetap terjaga.
Sementara itu, Danru Penyelamat Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung, Encep Iman Nurdin, mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan pembentangan sejak dini hari.
“Persiapan dari jam 1 malam, pasang sistem, gladi kotor, lalu gladi bersih sampai subuh,” katanya.
Encep menjelaskan, sebanyak 18 personel dilibatkan dalam aksi ini, mulai dari rescuer, gileir, safety officers, hingga tim pengaman area. Pembentangan dilakukan dengan mekanisme rafting, di mana empat petugas membentangkan bendera dari atas ke bawah.
Baginya, momen ini bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kecintaan terhadap tanah air.
“Ini mencerminkan jiwa nasionalisme. Kita tinggal menikmati kemerdekaan. Minimal, ketika bendera dikibarkan, kita hormati. Itu wujud sederhana nasionalisme,” tutupnya.
Tahun ini menjadi kali ketiga Damkar Kota Bandung membentangkan bendera Merah Putih raksasa di ruang publik. Antusiasme warga yang memadati kawasan Dago pun menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan masih terus hidup di tengah masyarakat.
Editor : Rizal Fadillah