Anak Muda Bandung Meriahkan Festival Nasyid Nusantara

iNewsBandungraya.id - Festival Nasyid Nusantara kembali hadir sebagai ajang pembinaan seni dan budaya Islami bagi anak-anak muda. Kegiatan ini berlangsung di Kurito Kafe, Ubertos, Kota Bandung, pada Sabtu (23/8/2025).
Anggota DPR RI Komisi X, Ledia Hanifa, menyampaikan bahwa acara ini merupakan kerja sama antara Komisi X DPR RI dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Menurutnya, nasyid dipilih karena sejak awal penyebaran Islam, seni ini memiliki peran besar dalam dakwah.
“Kenapa seni yang dipilih adalah nasyid? Karena sejak awal, Wali Songo juga menggunakan syair-syair yang kalau sekarang disebut nasyid, dalam menyiarkan dakwah serta melakukan akulturasi seni,” ungkap Ledia.
Ia menjelaskan, syair dan nasyid menjadi media efektif untuk menyampaikan nilai-nilai Islam. Proses ini, kata Ledia, sekaligus memperlihatkan bagaimana seni dan budaya dapat menjadi sarana harmonisasi di masyarakat.
“Meskipun sebagian orang mengatakan bahwa nasyid ini berasal dari Arab, sebenarnya tidak begitu. Sejak awal, cara memperkenalkan Islam memang menggunakan pendekatan seni,” jelasnya.
Sebagai contoh, Ledia menyinggung lagu Tombo Ati yang sudah lama dikenal masyarakat. “Syair itu sudah diperkenalkan sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun. Jadi, nilai-nilai seperti ini penting dihidupkan kembali, terutama bagi anak-anak,” tambahnya.
Menurut Ledia, setiap daerah memiliki segmennya masing-masing dalam mengembangkan seni Islam. Di Jawa misalnya, ada kelompok musik KiaiKanjeng. Selain itu, shalawat juga banyak dilantunkan di pesantren, madrasah, maupun masyarakat umum.
“Upaya ini kita lakukan untuk terus mengingatkan dan mengenalkan kembali. Sebab, ketika syair-syair itu diulang dan meresap dalam hati, mudah-mudahan akan memengaruhi sikap dan perilaku,” kata Ledia.
Peserta Festival Nasyid Nusantara di Bandung datang dari berbagai kalangan. Ada yang berasal dari sekolah, majelis, maupun kelompok hadroh. Tercatat lebih dari 10 grup anak muda ikut serta dalam ajang ini.
Rencananya, setelah tingkat Kota Bandung, kegiatan ini akan berlanjut ke tingkat Jawa Barat. Puncaknya berupa grand final yang digelar pada bulan November mendatang.
“Kegiatan ini juga menjadi tahapan pembinaan. Anak-anak tidak hanya tampil, tetapi juga akan mendapatkan pendampingan, pelatihan, dan pembinaan lebih lanjut,” jelas Ledia.
Ia menegaskan, Festival Nasyid Nusantara bukan sekadar ajang unjuk diri. Lebih dari itu, acara ini menjadi ruang pembinaan yang berkelanjutan bagi anak-anak muda yang memiliki minat di bidang seni Islami.
“Harapannya, energi besar anak muda bisa disalurkan dengan baik. Kita sediakan sarana sesuai minat mereka. Bagi yang suka seni nasyid, kita bantu agar bisa meningkatkan kualitas diri, kompetensi, dan keterampilannya,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Nasyid Nusantara, Ilham Permana, menyampaikan bahwa kompetisi ini merupakan agenda rutin. Tahun ini, Festival Nasyid Nusantara sudah memasuki penyelenggaraan yang ke-12.
“Ini adalah kompetisi positif yang sudah rutin kita lakukan. Bandung menjadi kota pertama dari lima kota audisi yang akan digelar,” kata Ilham.
Kepada para peserta, Ilham berpesan agar terus berjuang dan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga ada tahap lanjutan bagi yang terbaik,” ujarnya.
Menurut Ilham, setelah audisi akan ada sesi wawancara untuk menggali lebih dalam pengetahuan Islam peserta. Mereka juga akan diuji dalam membaca Al-Qur’an. Dari hasil wawancara ini, akan dipilih 10 peserta terbaik.
“Sepuluh terbaik dari lima kota audisi nantinya akan mengikuti karantina. Insya Allah, di bulan November mendatang akan digelar grand final Festival Nasyid Nusantara,” pungkas Ilham.
Editor : Agung Bakti Sarasa