get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur Lemhanas RI: UMKM Pilar Ketahanan Ekonomi dan Sosial Nasional

Gubernur Lemhannas RI Paparkan 4 Tantangan Utama Daya Tahan Bangsa di SVK LDII

Minggu, 24 Agustus 2025 | 16:19 WIB
header img
Gubernur Lemhannas RI Tubagus Ace Hasan Syadzily menjadi keynote speaker di acara Sekolah Virtual Kebangsaan DPP LDII. (FOTO: ISTIMEWA)

JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Tubagus Ace Hasan Syadzily menjadi keynote speaker di Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Grand Ball Room Minhajurosyidin, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).

Dalam acara itu, Gubernur Lemhannas RI menyampaikan materi bertema "Media Siber dan Ketahanan Nasional dalam Menghadapi Geopolitik Global."

Dalam paparannya, Gubernur Lemhannas menekankan, geopolitik global saat ini bergerak dari tatanan unipolar menuju multipolar dengan rivalitas Amerika Serikat-Uni Eropa berhadapan dengan China dan Rusia. 

"Rivalitas tersebut melahirkan berbagai konflik internasional, termasuk Rusia-Ukraina, Palestina-Israel, hingga ketegangan di Indo-Pasifik dan Timur Tengah," kata Gubernur Lemhannas.

Di tengah situasi dunia yang diwarnai konflik itu, ujar Kang Ace yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini, memperkokoh ketahanan nasional sangat penting untuk dilakukan. 

Kang Ace menyatakan, seluruh komponen bangsa harus memahami kondisi dinamis bangsa dalam menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, dari dalam dan dari luar negeri, guna menjamin eksistensi, integritas, dan kelangsungan hidup berbangsa bernegara

"Upaya membangun ketahanan nasional haruslah bersifat lintas sektoral dan melibatkan seluruh komponen bangsa," ujar Kang Ace.

Gubernur Lemhannas menuturkan, membangun ketahanan nasional merupakan proyek besar bangsa Indonesia. Namun ketahanan nasional dihadapkan dengan dinamika geopolitik global.

"Untuk itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan keunggulan geopolitik Indonesia dan meningkatkan  kemampuan bangsa meminimalkan kerentanan geostrategis yang bersumber dari dalam," tutur Gubernur Lemhannas.

Dalam kesempatan tersebut, Kang Ace juga memaparkan tantangan empat utama daya tahan bangsa saat ini. Pertama, rivalitas indopasifik dan konstelasi kekuatan global. 

Kedua, krisis pangan, energi, dan iklim. Ketiga, ancaman siber dan disinformasi globarl. Terakhir yang keempat, gerakan separatisme dan terorisme transnasional.

"Untuk menghadapi tantangan itu, perlu kebijakan strategis dan kolaboratif," ucap Kang Ace.

Menurut Gubernur Lemhannas, perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak tidak ada batas antarnegara (borderless), konsumsi digital tidak terkurasi, dan menggeser nasionalme.

Peran aktif organisasi kemasyarakatan (ormas) terutama ormas Islam sangat penting dalam turut serta menjaga ketahanan nasional. Peran yang bisa dilakukan antara lain, menangkal berita hoaks, fakenews, ujaran kebencian, dan pemecah belah bangsa.

Kemudian, sampaikan informasi dengan penuh semangat opmtismisme untuk kemajuan bangsa, meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia, turut serta dalam menjaga keamanan siber, dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan di tengah persaingan global.

"Jadikan lah kemampuan digital sebagai media untuk mempermudah beraktivitas secara cerdas sehingga dapat memperkuat ketahanan nasional," ujarnya.

“Mari kita terus berkomitmen membangun bangsa ini dengan penuh kesadaran bahwa ketahanan nasional adalah tanggung jawab bersama,” tegas Kang Ace.

Editor : Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut