Resmi! Golkar Nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP Partai Golkar) resmi menonaktifkan Adies Kadir dari jabatannya sebagai Anggota DPR RI Fraksi Golkar. Keputusan ini berlaku efektif mulai Senin, 1 September 2025, sebagaimana tertuang dalam surat keputusan resmi partai.

Baca Juga

Menangkan Pasangan Edun, Ketua DPW PKB Jabar Minta Guru Ngaji Diperhatikan

Dalam keterangan pers yang ditandatangani Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sekretaris Jenderal Muhammad Sarmuji, Golkar menegaskan langkah tersebut diambil untuk memperkuat disiplin serta etika politik kader, khususnya mereka yang duduk di parlemen.

“DPP Partai Golkar menegaskan upaya partai untuk memperkuat disiplin dan etika bagi Anggota DPR RI dari Partai Golkar,” bunyi pernyataan resmi, Minggu (31/8/2025).

Baca Juga

Meutya Hafid Minta Pemilihan Plt Ketum Golkar Jangan Dipaksa untuk Voting

Selain mengumumkan keputusan terhadap Adies Kadir, Golkar juga menyampaikan belasungkawa atas sejumlah musibah yang menimpa masyarakat Indonesia.

Baca Juga

Survei Golkar Cimahi Dicap Giring Opini Publik, Pengamat: Wajar Publik Curiga

Partai berlambang pohon beringin itu menegaskan komitmennya pada cita-cita nasional sesuai amanat Pembukaan UUD 1945.

Adies Kadir Jadi Sorotan

Baca Juga

Kritisi Survei Golkar soal Bacawalkot Cimahi, Pengamat: Membodohi Rakyat

Adies Kadir, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI, sebelumnya menuai sorotan publik terkait pernyataannya mengenai tunjangan rumah jabatan anggota dewan.

Baca Juga

Kang Ace Minta Jamaah Al Hidayah Jabar Doakan Golkar Pilih Pemimpin Daerah yang Cinta Agama

Dalam sebuah pernyataan, ia membandingkan besaran tunjangan dengan harga sewa indekos di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

“Rp3 juta kali dua belas bulan, Rp36 juta, belum lagi dia taruh pembantu satu, nantinya bayar sopir dan sebagainya. Jadi, uang Rp50 juta itu termasuk fasilitas itu,” ujar Adies.

Komentar tersebut menuai beragam respons dari masyarakat lantaran dianggap tidak sensitif dengan kondisi ekonomi sebagian besar rakyat.

Editor : Rizal Fadillah