Tragedi Banjaran Jadi Alarm Keras, Pejabat Daerah Wajib Peka terhadap Penderitaan Rakyat
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Cucun Ahmad Syamsurijal, mengajak seluruh pemimpin daerah mulai dari bupati, camat, kepala desa, hingga ketua RT/RW untuk lebih sering turun langsung ke masyarakat. Tujuannya, memastikan tidak ada warga yang kesulitan, apalagi sampai kelaparan.
Ajakan tersebut disampaikan Cucun saat kunjungan kerja di Kabupaten Bandung usai meninjau Sekolah Rakyat, Selasa (9/9/2025). Ia menekankan pentingnya menumbuhkan sense of crisis di tengah kondisi sosial yang penuh keprihatinan.
“Ke depan jangan sampai terulang peristiwa tragis di Banjaran. Kita semua harus lebih peduli terhadap penderitaan masyarakat,” ujarnya di hadapan para kepala OPD, camat, dan ratusan kepala desa se-Kabupaten Bandung.
Peristiwa Banjaran
Cucun, yang juga Wakil Ketua Umum DPP PKB, mengaku prihatin atas kasus ibu yang mengakhiri hidup bersama anak-anaknya di Banjaran akibat jeratan utang. Menurutnya, peristiwa itu harus menjadi momentum bagi pemerintah daerah dan DPRD untuk mengalokasikan APBD yang tepat sasaran hingga ke lapisan masyarakat terbawah.
“Gunakan APBD untuk berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Kami di pusat juga siap mengawal APBN untuk menyelesaikan persoalan seperti ini,” tegas legislator asal Kabupaten Bandung tersebut.
Tekankan Sinergi dan Proaktif
Cucun meminta seluruh OPD, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan lebih proaktif turun ke lapangan. Ia mengingatkan agar para kepala desa, camat, hingga pejabat daerah tidak lagi bersikap abai terhadap kesulitan warga.
“Jangan sampai ada anak di Kabupaten Bandung meninggal karena cacingan seperti yang terjadi di Sukabumi. Negara menitipkan tanggung jawab menjaga masyarakat kepada kita semua,” ungkapnya.
Deklarasi “Bandung Bedas Ngawarat Lembur”
Dalam kesempatan itu, Cucun juga mengajak hadirin mendeklarasikan gerakan “Bandung Bedas Ngawarat Lembur” yang terdiri dari empat poin:
Menjadi pengayom dan pelayan warga dengan hati, jujur, dan terbuka tanpa pilih kasih.
Merawat kepekaan sosial dan kebersamaan; selalu hadir untuk mendengar dan membantu warga desa yang mengalami kesulitan.
Saling menjaga dan menolong di tengah warga agar tidak ada tetangga yang kesusahan sendirian.
Membangun desa yang sehat, aman, dan gotong royong; memperkuat layanan dasar serta menjaga anak-anak dari gizi buruk dan penyakit.
Cucun menegaskan bahwa pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kebijakannya, baik di dunia maupun di akhirat. “Peduli dan membantu sesama adalah ibadah yang lebih tinggi dibanding ibadah tiap malam,” tuturnya.
Editor : Rizal Fadillah