Hari Kopi Sedunia 2025, Industri Kopi Excelsa Sumedang Didorong Makin Kuat

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id  - Dalam rangka menyambut hari Kopi Sedunia 1 Oktober 2025. Tokopedia dan TikTok Shop mempertegas komitmennya mendukung industri kopi di Indonesia termasuk kopi excelsa Kabupaten Sumedang lewat inisiatif #SatuDalamKopi. 

Komitmen tersebut salah satunya berkolaborasi bersama Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dan Dinas Perkebunan Kabupaten Sumedang untuk mendukung kemajuan para UMKM dan petani kopi.

Baca Juga

Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi Pagi? Ahli Ungkap Rahasianya!

Sebagaimana diketahui, Jawa Barat salah satu provinsi penghasil kopi di Indonesia dengan perkebunan arabika menjadi yang terluas, mencapai 3.707 hektar pada 2024. Sementara perkebunan kopi excelsa terdaftar di Jawa Barat memiliki luas 88 hektar dan sisanya ditemukan tersebar di area tempat tinggal warga yang jumlahnya lebih dari 3.000 pohon. 

Pemerintah Kabupaten Sumedang mencatat, Sumedang menjadi salah satu sentra kopi grade 1 di Indonesia, yang juga menghasilkan kopi excelsa, dengan beberapa areal penghasil kopi antara lain Gunung Manglayang, Gunung Beser Rancakalong, Gugusan Gunung Kareumbi, Gunung Cakrabuana, dan Gunung Tampomas.

Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, Indonesia, Aditia Grasio Nelwan, mengatakan, Inisiatif #SatuDalamKopi merupakan bagian dari upaya mendukung digitalisasi pelaku usaha lokal dan petani kopi di Indonesia dari sisi hulu yang telah dilakukan sejak tahun 2024 lalu, termasuk di Lahat, Sumatera Selatan, dan Kamojang, Jawa Barat. 

Baca Juga

Mengulik Konsep Coffee Shop Experience Bar di Bandung, Lebih dari Sekadar Secangkir Kopi

“Melalui kolaborasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, kami berharap dukungan bagi para petani kopi, berupa pemberian mesin pengolahan biji kopi, bisa meningkatkan daya saing dan produktivitas kopi excelsa, baik di pasar lokal maupun nasional,” kata Aditia Grasio Nelwan di, Bandung, Selasa (30/9/2025).

​​​Kopi Excelsa Sumedang, potensi lokal yang mulai dikenal pasar global

Saat ini terdapat empat jenis biji kopi, yaitu arabika, robusta, liberika, dan excelsa, dengan arabika dan robusta yang lebih populer di masyarakat. Biji kopi excelsa yang memiliki potensi besar telah berhasil dibudidayakan oleh para petani di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dan menghasilkan kopi berkualitas untuk pasar nasional maupun internasional.

Baca Juga

Kembangkan Potensi Pertanian Kopi, Kartu Tani Sibedas Jadi Harapan

Tidak hanya pemerintah dan petani kopi yang berjuang mempromosikan kopi excelsa kepada masyarakat, tapi juga peran barista lokal yang berkompetisi di ajang internasional. Juara Ketiga World Brewers Cup 2024, Ryan Wibawa mengungkapkan, “Saat mengikuti World Brewers Cup 2024 di Chicago, Amerika Serikat, saya menggunakan kopi excelsa sebagai materi kompetisi. Karakteristik kopi excelsa yang unik dengan dominasi sweetness dan kontras dengan arabika dan robusta, justru bisa menyatu dengan kopi lain dan menghadirkan cita rasa dan aroma khas. Kualitas kopi ini menunjukkan bahwa hasil bumi Indonesia bisa bersaing di level dunia.”

Kini, popularitas keunikan cita rasa dan aroma kopi excelsa pun mulai dicari penikmat kopi. “Uberall Roastery mulai sering mendapatkan pesanan kopi excelsa, termasuk dari pelanggan di platform digital, seperti Tokopedia dan TikTok Shop. Kebanyakan pelanggan awalnya penasaran dengan rasa kopi excelsa ini dan setelah mencoba, lalu mereka kembali memesan kopi excelsa di toko kami,” tambah Pemilik Usaha Uberall Roastery, Farhan Irfanto.

“Melalui inisiatif #SatuDalamKopi, kampanye #BeliLokal dan Tokopedia NYAM!, kami melihat adanya peningkatan pada jumlah transaksi di kategori kopi pada periode kuartal III/2025 dibanding kuartal sebelumnya sebanyak 72% dengan wilayah transaksi tertinggi ada di Jambi, Jawa Barat, Sumatera Utara dan Riau. Uberall Roastery dari Cirebon merupakan salah satu pelaku usaha lokal di Tokopedia dan TikTok Shop yang memanfaatkan berbagai fitur di Tokopedia dan TikTok Shop dan berkontribusi sekitar 50-70% terhadap penjualan online,” ujar Aditia.

Baca Juga

Berhasil Tembus Pasar Dunia, Begini Cara Pengelolaan Kopi Asal Bandung

Uberall Roastery Cirebon (Tokopedia dan TikTok Shop) didirikan oleh Farhan Irfanto, yang memiliki kecintaan terhadap kopi sejak SMA. Ketika melanjutkan studi di Jerman pada 2019, Farhan mulai menekuni kopi lebih dalam, termasuk menjajal profesi barista paruh waktu. Sepulangnya ke Tanah Air, ia merintis bisnis minuman bernama ‘Everywhere’, yang kemudian menginspirasi nama ‘Uberall’, yang memiliki makna sama dalam bahasa Jerman.

Kecintaan Farhan terhadap kopi kian berkembang setelah mengenal kopi excelsa dari petani sekaligus prosesor kopi excelsa, Rainaldi. Eksperimen Farhan bersama excelsa pun dimulai. Lewat campuran kopi excelsa dengan kopi Kolombia dan Peru Geisha, Farhan meraih peringkat keempat ajang German Brewers Cup 2022. Selanjutnya, Farhan meraih peringkat ketiga pada kompetisi Brewers Cup di Jerman pada 2023 dan kompetisi roasting di Indonesia di tahun yang sama.

Salah satu strategi Uberall Roastery di industri kopi adalah menghadirkan kopi-kopi eksotik yang jarang ditemui di pasaran seperti Sidra, varietas khas Kolombia dan Ekuador yang kini tumbuh di Indonesia. Uberall Roastery juga menawarkan beragam varian kopi terbaik Indonesia, seperti dari Sumedang, Takengon (Sumatra), dan Tapanuli Sidra. Dalam menghadirkan beragam kopi, Uberall juga menghadapi tantangan, salah satunya menyeleksi kopi yang tepat. Untuk itu, Farhan terus memantau tren petani di media sosial dan rutin membeli sampel.

Baca Juga

Fokus Kembangkan Kopi dan Kakao Jawa Barat, Bey Apresiasi Pemkab Bandung  

“Dalam mengembangkan usaha, Uberall Roastery memanfaatkan platform digital seperti Tokopedia dan TikTok Shop untuk menjangkau pasar lebih luas. Hasilnya, Tokopedia dan TikTok Shop berkontribusi sekitar 50-70% terhadap penjualan online kami dengan omzet mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah setiap bulan. Kami juga memanfaatkan sejumlah fitur yang tersedia, seperti Top Ads dan video pendek,” kata Farhan Irfanto, Owner Uberall Roastery.

Bagi Farhan, mengembangkan usaha kopi perlu dibarengi dengan pengetahuan mendalam mengenai industri kopi, termasuk ragam jenis kopi lokal hingga internasional, agar memahami arah pasar. Ia juga bercita-cita untuk terus memperkenalkan kopi Indonesia ke kancah global, agar bisa mendukung para petani lokal Indonesia. (*)

Editor : Abdul Basir