Musim Hujan Mengancam, Gubernur Demul Desak Daerah Siapkan Cadangan Dana Bencana
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan dana darurat sebesar Rp20 miliar dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) untuk menanggulangi berbagai kerusakan akibat bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Jabar.
Namun, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (Demul) menilai jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk menutupi seluruh kebutuhan penanganan bencana di wilayah seluas Jawa Barat.
“Kalau ukurannya Jawa Barat, Rp20 miliar itu kecil. Idealnya ya Rp200 miliar harus tersedia. Tapi saya bilang ke Pak Sekda, uang yang ada mau saya habiskan,” ujar Dedi usai apel siaga tanggap bencana tahun 2025 di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).
Dedi menegaskan bahwa dana BTT tidak boleh hanya disimpan atau ditahan. Menurutnya, anggaran tersebut harus segera digunakan sesuai kebutuhan di lapangan, terutama untuk membantu daerah yang paling terdampak.
“Kalau ada uang yang disiapkan untuk penanganan bencana, jangan dibilang itu uang yang diparkir. Jangan dianggap disimpan atau tidak dibelanjakan. Justru ini uang penting, dan harus siap digunakan,” tegasnya.
Mantan Bupati Purwakarta itu juga menjelaskan bahwa penggunaan dana darurat akan disesuaikan dengan kondisi aktual di lapangan. Setiap alokasi akan diprioritaskan berdasarkan tingkat urgensi dan dampak bencana di masing-masing wilayah.
Selain kesiapan dana, Dedi menginstruksikan seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Barat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana di musim hujan.
“Ini penting, apalagi sekarang curah hujan meningkat. Pemerintah daerah harus sudah siap siaga, jangan menunggu bencana datang baru bergerak,” ujarnya.
Ia mengakui bahwa sebagian besar dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat kini tengah menghadapi keterbatasan anggaran untuk penanggulangan bencana. Kondisi itu membuat koordinasi lintas sektor menjadi semakin penting.
“Banyak daerah sekarang yang dananya terbatas. Tapi tetap harus ada anggaran darurat, walaupun sedikit. Minimal, setiap daerah punya cadangan untuk langkah cepat,” pungkas Dedi.
Editor : Rizal Fadillah