Jawa Barat Catat Pertumbuhan Ekonomi 5,20%, Kontributor Kelima Terbesar Nasional
“Mobilitas masyarakat bisa mendorong tumbuhnya perekonomian,” ujarnya.
Dedi menekankan pentingnya menjaga mutu pembangunan, khususnya pada sektor jalan dan irigasi.
“Kalau jalannya cepat rusak, maka akibatnya adalah pembangunan balik lagi ke jalan, balik lagi ke jalan. Sehingga, kita tidak punya kesempatan untuk melakukan investasi sumber daya manusia yang lebih besar ke depan,” tegasnya.
Ia juga mengedepankan transparansi pengelolaan keuangan daerah. Sejak awal masa jabatannya, laporan kondisi kas daerah disampaikan secara terbuka, bahkan dipublikasikan setiap hari melalui media sosial pribadinya.
Selain infrastruktur, Dedi berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan memberantas praktik premanisme melalui pembentukan satuan tugas, serta menghapus sistem percaloan tenaga kerja industri lewat aplikasi NyariGawe. Pemerintah provinsi juga aktif memfasilitasi perusahaan yang ingin berinvestasi dan beroperasi di wilayah Jabar.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, nilai investasi di Jawa Barat pada triwulan III tahun 2025 mencapai Rp77,1 triliun, atau sekitar 15,7% dari total investasi nasional. Angka ini menunjukkan peningkatan 36,34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya sebesar Rp56,57 triliun.
“Investasi tidak hanya soal angka, tapi bagaimana memberikan dampak nyata bagi pembangunan manusia di Jawa Barat,” kata Dedi.
Editor : Agung Bakti Sarasa