Kisah UMKM Bangkit: Dari Belajar Gelato di Turki hingga Sukses Besar di Bandung!
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Perjalanan inspiratif Vanya Ilva Barlian (33), pemilik Kervan Gelato & Dessert di Jalan Laswi, Bandung, menjadi bukti bahwa pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa berkembang pesat ketika kegigihan bertemu dukungan perbankan yang tepat.
Gerai gelato autentik bercita rasa Turki yang ia rintis kini dikenal luas, tetapi di balik kesuksesan tersebut ada cerita panjang penuh tantangan, kehilangan, dan proses belajar yang tidak mudah.
Vanya awalnya tinggal di Turki mengikuti suaminya, Ugur Yilmaz (46). Rasa bosan membuatnya tertarik mempelajari gelato dari keluarga suaminya yang merupakan pembuat gelato berpengalaman. Namun, proses belajar itu tidak instan.
“Aku kira begitu bilang mau belajar langsung dikasih resep. Ternyata enggak,” tuturnya.
Ia harus memulai dari bawah, mencuci piring, membersihkan buah ceri satu per satu, hingga akhirnya dipercaya mengolah susu, tahap krusial dalam pembuatan gelato. Dari proses tersebut ia memahami filosofi penting: gelato bukan hanya soal resep, tapi soal waktu, suhu, dan hati.
Pada 2022, Vanya kembali ke Indonesia karena ayahnya meninggal. Dalam kondisi hamil tujuh bulan, ia dan suami membuka Kervan Gelato & Dessert di Bandung pada Maret 2023.
Meski produknya mulai mendapat tempat di hati pelanggan, usaha itu berjalan lambat dengan pendapatan harian hanya ratusan ribu rupiah. Kendala terbesar adalah modal terbatas; seluruh tabungan habis untuk pembangunan sehingga ia hanya mampu membeli mesin produksi kecil.
Di tengah kebingungan, Vanya mendapat rekomendasi untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bank bjb.
Ia sempat ragu karena tidak memiliki agunan seperti rumah atau mobil. Namun keraguannya hilang ketika mengetahui bahwa bank bjb menyediakan KUR tanpa agunan hingga Rp100 juta, dengan proses pengajuan yang mudah dan cepat.
Pengajuannya pun langsung disetujui.
“Rasanya seperti dikasih perahu setelah lama berenang sendirian,” ungkapnya. Dana KUR tersebut ia gunakan untuk membeli mesin produksi besar dan memperbaiki fasilitas usaha, dengan cicilan yang tetap ringan.
Tidak berhenti pada pembiayaan, bank bjb juga mengundang Vanya mengikuti pelatihan Sentra UMKM serta program PESAT (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu). Lulusan akuntansi yang tidak pernah bekerja di bidang tersebut ini kembali belajar mencatat keuangan, mengelola arus kas, dan memahami strategi bisnis.
Menurut Eka Yudistira, Sentra UMKM Wilayah bank bjb, dukungan komprehensif seperti ini memang menjadi strategi utama. bjb menempatkan UMKM sebagai pusat penggerak ekonomi karena terbukti menjadi penyangga terakhir ketika sektor besar melemah.
“Tujuan kami sederhana. Ketika usaha mereka tumbuh, ekonomi daerah dan negara pun ikut bergerak,” ujar Eka.
bank bjb memiliki kebijakan progresif dengan tidak mensyaratkan agunan untuk KUR kecil. Kebijakan ini dijalankan secara hati-hati melalui penilaian mendalam terhadap usaha nasabah, termasuk syarat minimal usia usaha enam bulan agar petugas lapangan dapat menilai kelayakan bisnis.
“Kami ajarkan manajemen keuangan, strategi pemasaran, dan manajemen usaha. Kami ingin mereka memahami bisnisnya, bukan hanya meminjam uang,” tandasnya.
Kini, Vanya mengaku dirinya adalah “bjb Mania”. Bagi Vanya, bank bjb bukan sekadar lembaga keuangan, tetapi mitra yang memberikan kepercayaan dan “alat pancing” untuk berkembang.
Kervan Gelato & Dessert terus tumbuh, membuktikan bahwa kekuatan ekonomi bermula dari pelaku UMKM yang tidak menyerah dan didukung ekosistem yang benar.
Editor : Rizal Fadillah