Indonesia Pimpin Dialog Asia–Pasifik untuk Palestina, PRC Ungkap 80 Riset Strategis
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Forum internasional Asia Pacific Dialogue for Palestine: Synergy of Research and Diplomacy resmi dibuka di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR RI. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi riset akademik dan diplomasi kemanusiaan di kawasan Asia–Pasifik dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari DPR RI dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta melibatkan berbagai lembaga yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Palestine Research Center (PRC) menjadi salah satu penggerak utama dalam forum ini dengan memperkuat jaringan peneliti dan diplomat di tingkat regional.
Dukungan Lembaga dan Organisasi Kepemudaan
Berbagai organisasi turut membersamai kegiatan ini, termasuk Wakaf Salman, PEMUDA ICMI, Sekolah Pemikiran Islam (SPI), MITI KM, PKU Gontor, serta banyak komunitas akademik dan sosial yang berkomitmen dalam advokasi kemanusiaan untuk Palestina.
Acara dibuka secara khidmat dengan lagu Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Heri Sanjaya, dan doa oleh H. Mohammad Faisal. Suasana haru memenuhi ruang sidang, mencerminkan dukungan kuat bangsa Indonesia terhadap keadilan dan kemerdekaan Palestina.
Sinergi Riset dan Diplomasi Kemanusiaan Jadi Fokus Utama
Dalam sambutannya, perwakilan dari DPR RI, MUI, dan PRC menegaskan pentingnya pendekatan ilmiah yang terintegrasi dengan diplomasi. Melalui riset berbasis data dan kolaborasi lintas negara, Indonesia diharapkan dapat memperkuat peran strategisnya dalam diplomasi kemanusiaan di kawasan Asia–Pasifik.
Seminar Ilmiah PRC 2025 Hadirkan 80 Peneliti Terpilih
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan Seminar Ilmiah Palestine Research Center 2025. Tahun ini PRC menerima 120 abstrak, dengan 80 full paper terpilih dari tujuh topik utama, yang dipresentasikan dalam lima ruang paralel:
Ruang A: Pendidikan (19 tim)
Ruang B: Kesehatan & Lingkungan (15 tim)
Ruang C: Politik & Diplomasi (9 tim) serta Hukum Kemanusiaan (10 tim)
Ruang D: Budaya & Sosial (12 tim)
Ruang E: Teknologi & Infrastruktur (9 tim) serta Ekonomi (6 tim)
Penanggung jawab acara dari PRC, Lutfhie Maula Alfianto, menegaskan pentingnya forum akademik dalam menjaga konsistensi pembahasan isu Palestina.
“Perjuangan Palestina tidak hanya fisik atau bantuan pendanaan semata, tetapi juga melalui pemikiran akademik yang berkelanjutan,” ujarnya.
Aksi Kemanusiaan dan Edukasi untuk Palestina Terus Diperkuat
Manager Program Wakaf Salman, Ryan Faisal, mengajak masyarakat untuk terus konsisten dalam mendukung Palestina melalui berbagai bentuk aksi kemanusiaan.
“Kami mengajak masyarakat untuk berdonasi, berdoa, menghindari produk berafiliasi, hingga mengadakan aksi rutin. Harapannya, langkah-langkah kecil ini menginspirasi lahirnya lebih banyak riset yang dapat membantu recovery Gaza Palestina,” katanya.
Forum Internasional Ini Diharapkan Berkelanjutan
Asia Pacific Dialogue for Palestine diharapkan menjadi wadah berkelanjutan bagi kolaborasi lembaga riset, parlemen, akademisi, dan masyarakat sipil. Sinergi yang terbangun di forum ini diharapkan mampu mengawal perjuangan Palestina secara ilmiah, sistematis, dan penuh solidaritas kemanusiaan.
Editor : Rizal Fadillah