get app
inews
Aa Text
Read Next : ZOORUN 2025: Lari Sambil Edukasi Konservasi Satwa Langka, Worth It Banget

Tren Olahraga Meningkat, Kebutuhan Fisioterapi di Bandung Melonjak

Jum'at, 21 November 2025 | 16:37 WIB
header img
Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Kota Bandung, Rosy Armelia. (Foto: Rafki Razif/ iNews BandungRaya)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pertumbuhan tren olahraga dan gaya hidup sehat di Kota Bandung ikut memicu meningkatnya kasus cedera dan gangguan gerak. Kondisi ini membuat kebutuhan layanan fisioterapi semakin tinggi, sementara jumlah tenaga profesional dinilai belum seimbang.

Menjawab kebutuhan tersebut, Care Physio pusat layanan fisioterapi terintegrasi resmi hadir di Ruko Paskal Hyper Square Blok C09, Kota Bandung. Layanan ini mengusung konsep pemulihan fungsi tubuh, peningkatan kualitas hidup, hingga optimalisasi performa gerak manusia.

Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) Kota Bandung, Rosy Armelia, mengatakan saat ini terdapat sekitar 600 fisioterapis di Kota Bandung, namun jumlah tersebut belum cukup untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat.

“Tren olahraga meningkat, dari lari, sepeda, sampai padel. Banyak orang ikut tren tiba-tiba, tubuhnya belum siap, akhirnya cedera dan ujungnya ke fisioterapi,” kata Rosy saat ditemui di kawasan Paskal, Jumat (21/11/2025).

Rosy menjelaskan, Care Physio menawarkan layanan one-stop integrated physiotherapy untuk anak, dewasa, lansia, hingga pasien kebutuhan khusus. Layanannya mencakup, Fisioterapi muskuloskeletal, Fisioterapi pediatri, Terapi okupasi, Terapi wicara, Baby spa dan baby gym therapy, Brain therapy, Psikotes.

Salah satu metode unggulan yaitu Dynamic Neuromuscular Stabilization (DNS), teknik latihan yang membantu tubuh kembali ke pola gerak alami sebagaimana tahap perkembangan motorik bayi.

“Kita ingin masyarakat mendapat layanan yang holistik, bukan hanya tubuh, tapi juga pikiran. Karena healing itu bukan cuma soal otot atau tulang, tapi juga mind-nya,” ujar Rosy.

Menurut Rosy, sebagian besar fisioterapis masih bekerja di rumah sakit sehingga layanan masyarakat terbatas. Akibatnya, banyak kasus yang terlambat ditangani, terutama untuk nyeri otot, sendi, saraf, hingga kondisi pascaoperasi.

Ia juga menyoroti kebiasaan masyarakat yang sering mengabaikan keluhan awal dan memilih pengobatan non-medis atau obat pereda nyeri sebelum berkonsultasi ke fisioterapis.

“Nyeri pinggang, lutut atau pegal leher sering dianggap biasa. Kalau dibiarkan, lama-lama bisa menjadi gangguan kronis. Tidak mungkin minum obat terus-menerus,” tegasnya.

Rosy menambahkan, fisioterapi juga berperan sebagai pintu awal asesmen sebelum pasien dirujuk ke dokter spesialis.

“Sering kali orang bingung harus ke dokter apa. Di fisioterapi, kami asesmen dulu lalu arahkan ke ortopedi, saraf, atau dokter anak sesuai kebutuhannya,” jelasnya.

Pelayanan di Care Physio dilakukan melalui sistem by appointment, dengan jam operasional pukul 09.00–17.00 WIB dan fleksibel menyesuaikan kondisi pasien.

Menariknya, hingga akhir November, Care Physio memberikan promo diskon sebesar 21 persen untuk beberapa jenis layanan.

Editor : Rizal Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut