Rakerwil PKS Jabar: Penguatan Keluarga Jadi Fokus Utama Menuju 2026
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - PKS Jawa Barat menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/11/2025).
Rakerwil mengusung tema ‘Kader Sehat, Pelayanan Meningkat’ menjadi momentum konsolidasi PKS Jawa Barat untuk memperkuat arah kerja politik dan pelayanan menjelang tahun 2026.
Ketua DPW PKS Jawa Barat, Iwan Setiawan mengatakan keluarga bukan sekadar institusi sosial, melainkan pusat nilai, karakter, dan ketangguhan masyarakat.
Menurutnya, membangun Jawa Barat membutuhkan pondasi yang kuat dalam bentuk Rumah Keluarga Indonesia, sebuah ruang yang diharapkan menjadi tempat lahirnya pribadi-pribadi tangguh yang bergerak dengan nilai, keteladanan, dan semangat pengabdian.
“Kita ingin membangun Rumah Keluarga Indonesia ruang berhimpunnya jiwa-jiwa SAKTI yang selalu menyala api jihad dalam dadanya. Jiwa yang berakar kuat, berjuang total, dan menggema-kan nilai rahmatan lil ‘alamin. Dari keluarga yang kuat, umat akan bergabung bersama kita menjadi jawara dunia akhirat,” ujarnya.
Ditempat yang sama okoh perempuan Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Siti Muntamah yang selama ini dikenal sebagai penggerak isu keluarga dan pemberdayaan perempuan. Menekankan masyarakat yang kuat selalu lahir dari keluarga yang kuat.
Ummi sapaan akrabnya menyampaikan bahwa kualitas pelayanan publik dan stabilitas sosial sangat dipengaruhi oleh kondisi keluarga, terutama dalam hal keteladanan, pengasuhan, dan lingkungan emosional anak.
“Perbaikan masyarakat diawali dari keluarga. Jika keluarganya kuat dan bahagia, maka masyarakatnya akan ikut kuat dan bahagia. Keluarga yang kuat akan melahirkan pemimpin-pemimpin hebat,” ujar Ummi
Ummi juga menyoroti tantangan perempuan Jawa Barat hari ini, mulai dari tekanan ekonomi hingga beban sosial yang semakin besar. Ia menegaskan bahwa perempuan sebagai separuh populasi memegang peran strategis dalam menentukan kualitas keluarga. Ketika perempuan kuat secara ilmu, motivasi, dan emosi, maka stabilitas keluarga akan terjaga, dan dari keluarga yang stabil itulah masyarakat tumbuh dengan kokoh. (*)
Editor : Abdul Basir