Fakta Mengejutkan! 56% Guru Masih Defisit Kompetensi? Education Outlook 2026 Bongkar Semuanya!
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Gelaran Education Outlook 2026 kembali mencuri perhatian para pendidik dari berbagai daerah di Indonesia. Acara yang berlangsung secara hybrid ini digelar di Hotel Golden Flower Asia Afrika, Bandung, pada Sabtu (6/12/2025). Sebanyak 150 orang hadir langsung di lokasi, sementara lebih dari 500 peserta lainnya mengikuti jalannya kegiatan melalui Zoom. Pesertanya terdiri dari guru, mahasiswa kependidikan, pemerhati pendidikan, hingga pengambil kebijakan.
Kegiatan ini dirancang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah, terutama terkait peningkatan kualitas guru melalui PPG, pengembangan pelatihan berbasis digital dan kecerdasan buatan, serta optimalisasi pemanfaatan platform Merdeka Mengajar.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap berbagai persoalan pendidikan di tanah air: mulai dari ketimpangan kualitas guru, keterbatasan akses pelatihan, hingga tuntutan pembelajaran modern yang terus berubah mengikuti perkembangan zaman.
Diselenggarakan bertepatan dengan momen puncak Hari Guru Nasional 2025, Education Outlook 2026 diharapkan menjadi ruang bersama bagi para pendidik untuk membangun kolaborasi jangka panjang, bertukar sudut pandang, serta menciptakan solusi nyata bagi masa depan ekosistem pendidikan Indonesia.
Komitmen ACF Eduhub: Menguatkan Peran Guru Lewat Program Berkelanjutan
Direktur ACF Eduhub, Ivan Supangat—yang juga memoderatori jalannya acara—menyampaikan alasan pentingnya menyelenggarakan Education Outlook 2026. Ia menegaskan bahwa lembaganya terus mengupayakan penguatan kompetensi guru di Indonesia.
Dalam penjelasannya, Ivan mengatakan:
“Kami berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan melalui tiga program utama: pendidikan formal melalui 12 Sekolah Juara, pendidikan nonformal PKBM Ceria, serta program pelatihan guru yang telah memberdayakan 1.312 guru melalui program Ceria Training Centre. Acara ini diharapkan menjadi momentum memperkuat kolaborasi dan dampak nyata bagi transformasi pendidikan.”
Sorotan Kompetensi Guru Indonesia di Sesi Keynote Speech
Pada sesi utama, hadir perwakilan Dirjen GTK, Kepala BBGTK Jawa Barat, Dr. Sugito Adi Warsito, M.Pd.Or. Ia menyoroti urgensi peningkatan kompetensi guru melalui data hasil uji kompetensi tahun 2016, yang menunjukkan nilai rata-rata 42,3%. Artinya terdapat defisit kompetensi sebesar 56,7%.
Beliau menggambarkannya dengan sebuah analogi yang kuat:
“Jika seorang pilot memiliki kompetensi 95% dan masih defisit 5%, kita akan ragu untuk naik pesawat. Lalu bagaimana jika guru memiliki defisit lebih dari 50%?”
Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya kompetensi guru sebagai fondasi pendidikan yang bermutu. Ia sekaligus memberikan apresiasi kepada ACF Eduhub.
“Peran guru sangat menentukan tujuan pendidikan, karena saya menyekolahkan anak saya agar ia menjadi baik, pintar, dan terampil dan itu hanya mungkin jika gurunya kompeten,” ujarnya.
Pesan ini menjadi pengingat betapa besar tanggung jawab seorang pendidik dalam menentukan masa depan generasi bangsa.
Diskusi Panel: Pentingnya Ruang Kolaborasi Pendidik
Sesi diskusi panel menghadirkan berbagai tokoh, di antaranya Anggota DPR RI Komisi X Reni Astuti, S.Si., M.P.PSDM; Dekan Sekolah Pascasarjana UPI Dr. Juntika Nur Ihsan, M.Pd; Founder Guruvers.ID Dr. Muhammad Sobirin, S.Pd., M.MPd.; serta influencer pendidikan, Lingga Bayasi.
Dalam pemaparannya, Dr. Muhammad Sobirin mengangkat filosofi kebersamaan dalam membangun generasi:
“Artinya kita harus betul-betul menghadirkan diri kita untuk bisa saling ter-connect dengan pendidik yang lain agar bisa mendidik satu orang menjadi manusia yang seutuhnya,” katanya, merujuk pada pepatah bahwa dibutuhkan satu kampung untuk mendidik satu anak.
Dari refleksi kolektif tersebut, muncul kebutuhan menghadirkan ruang kolaboratif yang terstruktur dan berdampak. Gagasan ini kemudian diwujudkan melalui peluncuran Guruverse.id, inisiatif baru ACF Eduhub yang mengembangkan berbagai program peningkatan kompetensi guru melalui komunitas, mentoring, pelatihan, hingga publikasi karya.
Peluncuran Guruverse.id dilakukan secara simbolis melalui pembunyian angklung bersama—mewakili harmoni dan gotong royong dalam membangun pendidikan Indonesia.
Penganugerahan Guru Berdaya: Apresiasi untuk Pendidik Inspiratif
Puncak acara ditandai dengan penganugerahan “Guru Berdaya”, penghargaan bagi pendidik inovatif dari berbagai daerah. Ruangan dipenuhi suasana haru saat tiga penerima penghargaan diumumkan.
Salah satunya adalah Ersi, pendidik PAUD SPS Anggrek II di Desa Tanjung Wangi, Kabupaten Bandung Barat. Dedikasinya terhadap pendidikan anak usia dini—meski dengan fasilitas terbatas—menjadi alasan beliau terpilih sebagai penerima penghargaan kategori PAUD.
Komitmen Ersi untuk memastikan lembaganya terus berkembang menjadi inspirasi bagi banyak peserta.
Penutup: Menuju Ekosistem Pendidikan yang Berkelanjutan
Dengan mengusung tema besar “Menuju Ekosistem Pendidikan Berkelanjutan”, Education Outlook 2026 menjadi tonggak penting komitmen ACF Eduhub dalam mempercepat penguatan kompetensi guru di Indonesia. Acara ini menegaskan bahwa masa depan pendidikan dibangun dari keteguhan hati, kerja sama, dan pemberdayaan para pendidik hari ini.
Editor : Agung Bakti Sarasa